Lonjakan Harga Minyak Kerek Pendapatan Produsen Migas Exxon dan Shell

  • 07 Juli 2022 17:06:59
  • Views: 7

Laporan Wartawan Tribunnews, Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Pergerakan harga minyak mentah dalam beberapa bulan terakhir yang cenderung bullish, telah berhasil mendorong naik pendapatan dari sejumlah perusahaan produsen migas.

Seperti Exxon Mobil Corp, produsen minyak terbesar di Amerika Serikat (AS) ini pada Selasa (5/7/2022) melaporkan peningkatan proyeksi labanya, dimana dalam kuartal kedua ditahun 2022 pendapatan Exxon naik menjadi 4,02 dolar AS per saham dari sebelumnya hanya 2,99 dolar AS per saham.

Bahkan dengan lonjakan ini, laba operasi Exxon ikut terkerek naik menjadi 16,8 miliar dolar AS. Kenaikan ini menjadi kali pertama yang pernah dicapai Exxon.

Baca juga: Harga Minyak Dunia 120 Dolar AS per Barel, Jokowi: di Negara Lain BBM Sudah Naik

Ini akan menjadi salah satu kuartal terkuat dalam sejarah Exxon, kata analis Credit Suisse Manav Gupta dalam sebuah catatan.

Melansir dari The Star, kenaikan laba tersebut sebagian besar diperoleh Exxon dari penjualan minyak dan gasnya yang tembus mencapai 10 miliar dolar AS, sementara keuntungan lainnya didapatkan Exxon dari operasi produksi bensin dan solar sebanyak 4,5 miliar dolar AS, dan sisanya yaitu 2 miliar dolar AS dari penjualan bahan kimia dan oli motor.

Lonjakan laba ini mulai terjadi setelah pasokan minyak dan gas di pasar global mengalami pengetatan produksi, hingga beberapa perusahaan migas mengerek naik harga komoditasnya ke level tertinggi.

Seperti di AS harga bensin kini dipatok seharga 5 dolar AS per barel, imbas dari memanasnya perang Rusia dan Ukraina. Situasi inilah yang membuat para produsen migas seperti Exxon mengalami kenaikan pendapatan.

Tak hanya Exxon saja, mengutip dari Bloomberg produsen minyak dan gas asal London Shell dilaporkan juga telah mengalami lonjakan margin pendapatan di kuartal sebesar 28,04 dolar AS per barel.

Angka ini melonjak jauh ketimbang pendapatan tahun lalu dimana saat itu Shell hanya memperoleh laba sebesar 10,23 dolar AS.

Baca juga: The Fed Naikkan Suku Bunga, Ini Imbasnya pada Minyak Dunia hingga Rupiah

Jumlah ini diprediksi akan terus bertambah mengingat saat ini harga energi yang dipatok di pasar global terus mengalami peningkatan.

Pernyataan ini pun didukung oleh divisi Renewables and Energy Solutions yang menyebut bahwa pendapatan gas Shell bisa meningkat antara 800 juta dolar AS hingga 1,2 miliar dolar AS di periode selanjutnya.


https://www.tribunnews.com/bisnis/2022/07/07/lonjakan-harga-minyak-kerek-pendapatan-produsen-migas-exxon-dan-shell

Sumber: https://www.tribunnews.com/bisnis/2022/07/07/lonjakan-harga-minyak-kerek-pendapatan-produsen-migas-exxon-dan-shell
Tokoh



Graph

Extracted

persons joko widodo,
companies Bloomberg, Credit Suisse, Shell,
topics Harga minyak dunia,
products dolar AS,
nations Amerika Serikat, Rusia, Ukraina,
places rupiah,
cities London, Washington,