POJOKSATU.id, JAKARTA – Munculnya nama Airlangga Hartarto yang dinilai sebagai tokoh dengan bukti kinerja layak jadi capres dinilai hal yang wajar.

Pasalnya, Airlangga Hartarto selama ini memang sudah membuktikan kinerjanya kepada publik.

Demikian disampaikan pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia Suparji Ahmad menanggapi hasil survei Dinamika Survei Indonesia (DSI).

Menurut Suparji, temuan DSI itu relevan dengan apa yang terjadi saat ini.

Dimana masyarakat juga semakin cerdas dalam memilih kandidat capres yang sudah menunjukkan kinerjanya selama bekerja.

“Wajar Airlangga saat ini menjadi sosok yang diinginkan masyarakat karena telah membuktikan kinerjanya sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, ujar Suparji, Kamis (7/7/2022).

Suparji juga menyebut Ketua Umum Partai Golkar itu memiliki posisi yang sangat krusial di pemerintahan.

Selain Menko Bidang Perekonomian, Airlangga juga menjadi sosok sentral dalam penanganan pandemi Covid-19 sebagai Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN).

Karena itu, hasil survei dimaksud Suparji, disebut akan terus meningkatkan peluang Airlangga Hartarto sebagai capres 2024.

“Karena dia itu telah membuktikan dalam kinerjanya baik sebagai Menko Perekonomian dan Ketum Golkar, kata Suparji.

Selain membuktikan kinerja di jabatan publik, Airlangga juga dinilai berhasil membawa perubahan pada Partai Golkar.

Airlangga dinilai berhasil menyatukan kader-kader Golkar menjadi solid. Golkar saat ini dalam kondisi baik untuk menghadapi Pemilu 2024.

“Airlangga menyatukan kader-kader ditubuh Golkar semakin solid, kepercayaan itulah yang menjadi elektabilitas Golkar terus tinggi, tegas Suparji.

Untuk diketahui, survei DSI menemukan bahwa Airlangga Hartarto dinilai sebagai tokoh paling berintegritas sebagai capres 2024.

Airlangga dipilih sebanyak 89,80 persen responden sebagai bakal capres berintegritas.

Di posisi kedua, ada Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dengan 78,80 persen, disusul KSAD Dudung Abdurachman dengan 78,10 persen.

Selanjutnya, muncul nama-nama seperti Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Puan Maharani. (ruh/pojoksatu)