Kementan Perbanyak Distribusi Obat-obatan Untuk 19 Provinsi Terdampak PMK

  • 07 Juli 2022 10:10:06
  • Views: 2

RM.id  Rakyat Merdeka - Dalam upaya melakukan pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak, Kementerian Pertanian (Kementan) kembali mendistribusikan logistik kesehatan berupa Vitamin, Antibiotik, Antipiretik, Disinfektan dan APD ke 19 provinsi terdampak PMK. 

Hal tersebut disampaikan Direktur Jenderal Peternakan dan Keseahatan Hewan (Dirjen PKH) Nasrullah, Senin (4/7) di Kantor Pusat Kementerian Pertanian.

Nasrullah mengatakan, Kementerian Pertanian telah menyiapkan obat-obatan sebanyak 203.000 dosis dan telah terdistribusi ke 19 provinsi tertular, dan disinfektan sebanyak 2.640.000 liter.

Selain itu, untuk logistik vaksinasi dan pengobatan telah didistribusikan Spuit 800.000 pcs dan Handsprayer 2.000 unit.

Berita Terkait : Kementan: Gerakan Disinfeksi Nasional Untuk Penanganan PMK

“Pengiriman obat-obatan dan logistik kembali dilakukan mulai 2 Juli 2022 ke 19 provinsi wilayah terdampak,“ ungkapnya.

Pihaknya juga bekerja sama dengan BNPB untuk mendistribusikan logistik obat-obataan dan APD. Sehingga lebih cepat pendistribusian dan bantuan serupa akan terus dilakukan untuk membantu peternak yang terdampak.

Nasrullah kembali menjelaskan, pemberian bantuan obat-obatan tersebut sebagai upaya pemerintah dalam rangka mengurangi dampak dari ternak yang sakit karena PMK.

Menurutnya, obat-obatan tersebut diharapkan dapat digunakan untuk mengurang/menghilangkan gejala klinis. Kita harapkan, dengan diberikan obat, penyuntikan vitamin, pemberian antibiotik, dan penguatan imun, ternak yang terinfeksi akan sembuh.

Berita Terkait : Pemerintah Segera Siapkan Aturan Hukum Teknis 3 Provinsi Anyar Papua

“Jika kita lihat kondisi terakhir pada hewan ternak yang telah diberikan obat dan vitamin juga sudah mulai membaik, ungkapnya 

Nasrullah pun menyarankan, agar peternak tetap terus menjaga sanitasi kandang dan melakukan biosekuriti agar ternaknya tetap terjaga kesehatannya. 

“Pemberian disinfektan juga sudah kita sarankan di kandang dan area pemeliharaan. Saat ini kita sudah kerja sama dengan PMI untuk penyemprotan disinfektan di kendang-kandang peternak, ujar Nasrullah.

Lebih lanjut, dia menyampaikan, Kementerian Pertanian juga berupaya melakukan pengendalian PMK dengan pendekatan berbasis zona. Diharapkan, lebih memudahkan dalam mencegah penyebaran penyakit dan mengurangi kasus yang ada.

Berita Terkait : Kemenkes Segera Terbitkan Regulasi Penelitian Untuk Tanaman Ganja

“Kriteria zona merah, kuning dan hijau sebagai dasar lockdown tingkat mikro agar perdagangan hewan tetap berjalan, ketersediaan hewan kurban dan tata perlalulintasan ternak berjalan dengan baik, ungkap Nasrullah. 

Menurutnya, pelaksanaan pengawasan lalu lintas ternak antarzona, dilaksanakan bersama oleh Satgas PMK, POLRI, TNI, dan Pemerintah daerah.

“Insya Allah, dengan menggandeng banyak pihak, kami upayakan bersama-sama agar PMK bisa teratasi, serta dapat meminimalisir kerugian yang mungkin timbul dari wabah ini, pungkasnya.


https://rm.id/baca-berita/government-action/131509/kementan-perbanyak-distribusi-obatobatan-untuk-19-provinsi-terdampak-pmk
 

Sumber: https://rm.id/baca-berita/government-action/131509/kementan-perbanyak-distribusi-obatobatan-untuk-19-provinsi-terdampak-pmk
Tokoh



Graph

Extracted

persons Nasrullah,
companies ADA,
ministries BNPB, Kemenkes, Kementan, TNI,
ngos PMI,
topics lockdown,
events vaksinasi,
products disinfektan, Ganja, Hewan kurban, vitamin,
places PAPUA,
cases zona merah,