Dana ACT Disebut-sebut Ngalir ke Jaringan Terorisme, Ini Kesaksian Eks Teroris Pendiri Negara Islam Indonesia

  • 06 Juli 2022 19:41:32
  • Views: 3

POJOKSATU.id, JAKARTA— Tokoh atau pendiri Negara Islam Indonesia (NII) Ken Setiawan memberikan kesaksian terkait dana Aksi Cepat Tanggap (ACT ) disebut-sebut mengalir ke jaringan terorisme.


Mantan teroris itu mengatakan jika dana ACT mengalir ke jaringan terorisme, maka hal tersebut merupakan tindakan kejahatan yang dilakukan oleh petinggi ACT.

“Ini tindakan kejahatan atas nama manusia dan agama, dana donasi untuk mendukung kegiatan teroris, kata Ken dihubungi Pojoksatu.id mengomentari aliran dana ACT mengalir ke terorisme ini, Rabu (6/7/2022).


Ken menilai, penyelewengan donasi dari masyarakat yang disalurkan oleh donatur kepada ACT kejahatan luar biasa.

Bahkan, Ken menyebutkan, bahwa apa yang dilakukan petinggi ACT menyelewengkan dana sama halnya meninstakan agama.

Baca Juga :

Sulit Mengelak, PPATK Temukan Beberapa Perusahaan Milik Pendiri Yayasan Berafiliasi dengan ACT

Pasalnya, petinggi ACT melakukan hal tersebut atas nama kemanusiaan dan agama.

“Penyelewengan ACT Adalah penistaan agama yang sesungguhnya dilakukan oleh orang-orang ACT, tutur pendiri Negara Islam Indonesia (NII) ini.

Sebelumnya, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menemukan transaksi dana Aksi Cepat Tanggap (ACT) yang diduga mengarah ke jaringan teroris Al Qaeda.

Dugaan ini disimpulkan PPTAK setelah mengkaji data ACT dan menemukan nama 19 orang yang ditangkap oleh kepolisian di Turki karena diduga terkait dengan Al Qaeda.

“Berdasarkan hasil koordinasi dan hasil kajian dari database yang PPATK miliki itu ada yang terkait dengan pihak, ini masih diduga ya, terkait Al Qaeda, ujar Kepala PPATK Ivan Yustiavandana, di Jakarta, Rabu (6/7/2022).

Untuk memastikannya, Ivan mengatakan bahwa pihaknya masih mengkaji lebih dalam terkait dengan aliran dana yang digalang ACT tersebut.

Lebih lanjut, selain aliran dana yang mengarah ke orang-orang yang diduga terlibat jaringan teroris.

PPATK juga menemukan beberapa transaksi dilakukan per individu oleh petinggi dari ACT ke beberapa negara seperti Turki, Bosnia, Albania, dan India.

“Jadi beberapa transaksi dilakukan secara individual oleh para pengurus, ucapnya.

“Kemudian ada juga salah satu karyawan yang melakukan transaksi selama periode 2 tahun ke negara-negara berisiko tinggi terkait terorisme, sambung Ivan soal dana ACT disebut mengalir ke jaringan terorisme ini.(muf/pojoksatu)


https://pojoksatu.id/news/berita-nasional/2022/07/06/dana-act-disebut-sebut-ngalir-ke-jaringan-terorisme-ini-kesaksian-eks-teroris-pendiri-negara-islam-indonesia/

Sumber: https://pojoksatu.id/news/berita-nasional/2022/07/06/dana-act-disebut-sebut-ngalir-ke-jaringan-terorisme-ini-kesaksian-eks-teroris-pendiri-negara-islam-indonesia/
Tokoh



Graph

Extracted

persons Ivan Yustiavandana,
companies ADA, Dana,
ministries Polisi, PPATK,
ngos ACT,
religions Islam,
nations Albania, India, Indonesia, Turki,
places DKI Jakarta,
cases penistaan agama, Teroris,