Liputan6.com, Jakarta Istri Claudio Martinez ungkap kondisi suami pascadikeroyok oleh karyawan Basque Bar de Tapas, Mega Kuningan, Jakarta Selatan. Claudio mendatangi Polda Metro Jaya hari ini Selasa (5/7/2022).

Musriana mengaku telah menerima hasil pemeriksaan CT scan. Dipaparkan oleh dokter, ternyata ada masalah pada bagian hidung Claudio Martinez diagnosis alami patah ke arah sebelah kanan.

Dari dokter saat ini hasil ct scan-nya, untuk kepala aman, tapi untuk hidung patah, kata Musriana di Polda Metro Jaya, Selasa (5/7/2022).

Lebih lanjut Musriana menyampaikan akan berkoordinasi dengan dokter spesialis radiologi untuk mengatasi permasalahan hidung suaminya tersebut.

Apakah operasi atau bagaimana ke depannya, ujar dia.

Di samping itu pada bagian mata Claudio juga masih memar. Darah masih ada di area mata dan kondisi masih pusing, tambah dia.

Kendati, Musriana mengaku bersyukur penganiayaan tak berdampak pada bagian kepala.

Kita agak sedikit lega karena setelah keluar hasil CT scan untuk kepala tidak ada apa-apa. Ya semoga aja untuk ke depannya enggak ada apa-apa karena kondisinya dari kejadian itu sampai dengan sekarang dia masih suka pusing, ujar dia.

Musriana mengatakan, suaminya telah diizinkan pulang dari rumah sakit. Sehingga saat ini hanya melakukan rawat jalan.

Sudah keluar karena kondisi area kepala enggak masalah, ujar dia.

Peristiwa penganiayaan yang dialami pesinetron Claudio Martinez terjadi pukul 01.20 WIB, Sabtu 2 Juli 2022. Bersama sang istri, Musriana, keduanya kebetulan sedang berkunjung di Basque Bar de Tapas. Penganiayaan bermula saat Claudio Martinez menegur seorang pelayan bar karena diinjak dan disengol.

Polisi berjanji segera mengungkap kasus pengeroyokan dengan korban pesinetron Claudio Martinez. Hal itu disampaikan oleh Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Endra Zulpan.

Kami akan ungkap pelaku-pelaku yang memang terlibat dalam peristiwa tersebut secepatnya, tegas Zulpan Senin, 4 Juli kemarin. 

Pesinetron dan mantan pesepak bola asal Cile, Claudio Martinez ditangkap Polres Metro Jakarta Barat lantaran kerap pesta ganja.