DPR Minta Bongkar Aliran Dana ACT Agar Tak Kecolongan

  • 05 Juli 2022 19:46:21
  • Views: 5

JAKARTA - Komisi III DPR mendukung upaya sinergi antara Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) untuk membongkar dugaan aliran dana yayasan filantropi, Aksi Cepat Tanggap (ACT) untuk kegiatan terorisme. 

Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni meminta agar BNPT dan PPATK bekerja sama dengan penuh sinergi untuk mengusut laporan dana ACT hingga tuntas. Meski, sudah dibantah namun BNPT bersama PPATK perlu benar-benar menelusuri dugaan tersebut.

“PPATK menyebutkan bahwa pihaknya menemukan adanya aliran dana dari ACT yang diduga masuk ke organisasi teroris. Meski sudah dibantah, saya melihat otoritas berwenang, dalam hal ini BNPT harus terus menelusuri indikasi yang ada. Saya mendukung PPATK dan BNPT untuk bekerja sama secara sinergis demi membongkar berbagai dugaan ini. Jangan sampai kita kecolongan, kata Sahroni kepada wartawan, Selasa (5/7/2022).

Lebih lanjut, Sahroni meminta kepada BNPT turut berkoordinasi dengan Densus 88 untuk memperkuat segala proses penyelidikan. Apalagi, berkaitan dengan organisasi terlarang seperti terorisme.

“Perlu diingat, kita adalah negara yang menentang penuh aksi terorisme, jadi jangan sampai ada Lembaga seperti ACT ini yang membodohi masyarakat dan menyelewengkan dana yang diberikan untuk aksi-aksi organisasi terlarang. Harus ditanggapi dengan serius, untuk itu saya meminta kepada BNPT agar turut berkoordinasi juga dengan Densus 88 untuk memperkuat segala proses penyelidikan, tandas legislator asal Tanjung Priok ini.

(Ari)


https://nasional.okezone.com/read/2022/07/05/337/2624164/dpr-minta-bongkar-aliran-dana-act-agar-tak-kecolongan

Sumber: https://nasional.okezone.com/read/2022/07/05/337/2624164/dpr-minta-bongkar-aliran-dana-act-agar-tak-kecolongan
Tokoh



Graph

Extracted

persons Ahmad Sahroni,
companies ADA, Dana,
ministries BNPT, Densus 88, DPR RI, Komisi III DPR RI, PPATK,
ngos ACT,
places DKI Jakarta,
cities Tanjung Priok,
cases Teroris,