JAKARTA - Jenderal Benny Moerdani memang seorang nasionalis sejati. Bahkan ketika diambil sumpahnya pun, Benny melakukannya dengan cara yang unik.
Bahkan, setiap ia bersumpah jabatan di depan pendeta, Benny yang merupakan penganut Katolik, maka prosesi sumpah dilakukan dengan cara meletakkan tangan kiri di atas Alkitab, sementara tangan kanan menegakkan dua jari.
Namun Benny bukannya menegakkan dua jari, Benny malah menegakkan lima jarinya. Ia lebih senang melakukan sumpah jabatannya itu dengan menegakkan kelima jarinya.
BACA JUGA:Ketika Jenderal Benny Moerdani Perintahkan Prabowo dan Luhut Pandjaitan Sekolah ke Jerman
Menurut buku 'Benny Moerdani Yang Belum Terungkap', ternyata maksud dari lima jari tersebut ialah Pancasila. Hal tersebut merupakan sebuah pertanda, kuatnya komitmen kebangsaan Benny Moerdani.
Hal tersebut juga sampai membuat agama Benny dipertanyakan. Ditanya dan mendengar hal seperti itu, Benny dengan mantap menjawab jika agamanya Pancasila. “Saya Pancasila, jawab Benny.
BACA JUGA:Benny K Harman Dilaporkan ke MKD Terkait Dugaan Aniaya Karyawan Restoran
Kecintaannya sebagai seorang nasionalis sejati dengan Pancasila, membuat Benny dengan mantap menjawab seperti itu.
Benny Moerdani mengalami komplikasi bronkitis dan stroke, yang membuat kian hari tubuh Benny menjadi semakin lemah, dan harus dirawat di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto.
Pada akhirnya Benny harus menghembuskan nafas terakhirnya di usianya yang ke 72 tahun. Benny wafat pada 29 Agustus 2004. Selanjutnya ia dikebumikan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, di kompleks makam Nasrani, makam Benny ada di urutan kelima.
