Gencar Promosi, UMKM Anyaman asal Yogyakarta Tembus Pasar Nasional hingga Pameran di Inggris!

  • 05 Juli 2022 09:07:14
  • Views: 15

TRIBUNNEWS.COM - Yogyakarta tersohor akan beragam kekayaan budaya yang begitu lestari. Tak hanya itu, wilayah yang dijuluki sebagai Kota Pelajar ini juga kaya akan ide-ide kreatif dan inspirasi dari para warganya. Salah satunya adalah Payem, atau yang kerap disapa Yu Payem.

Yu Payem adalah seorang pioner andal dalam industri kerajinan anyaman di Desa Salamrejo, Sentolo, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Melalui UMKM kerajinan anyaman miliknya, ia berhasil merekrut ratusan pengrajin dan menembus pasar lokal hingga luar negeri.

Di tengah kesibukannya memeriksa pesanan, ia bercerita tentang awal mula ia menggeluti dunia kerajinan anyaman.

Yu Payem mengawali usaha kerajinan tangannya dari sebuah keinginan untuk mencapai kestabilan ekonomi bagi keluarganya. Ia mengaku sejak lahir dirinya sudah dekat dengan kerajinan tangan.

“Ibaratnya kita itu lahir bersama dengan kerajinan. Ibu saya dulu nenun bagor, dari serat alam. Dari usia 5 tahun saya sudah belajar membuat kerajinan suvenir, ikut bantu-bantu bikin kerajinan sama tetangga dan mendapat bayaran ala kadarnya. Bersyukur bisa buat tambahan pemasukan keluarga, ceritanya.

Dikarenakan keadaan ekonomi yang makin sulit, Yu Payem tidak melanjutkan sekolah. Selepas SMP, ia memilih bekerja membuat macam-macam kerajinan, sampai akhirnya diterima bekerja di pabrik suvenir.

Lewat pekerjaan pertamanya itu, Yu Payem telah menunjukkan sosoknya yang pekerja keras dan siap melakukan apa pun.

Bagi Yu Payem, pengalaman tersebut adalah kesempatan membangun personal branding. Pekerjaannya yang memuaskan membuat ia dipercaya memegang posisi quality control di pabrik tempatnya bekerja.

Dari komunikasi hingga inovasi

Setelah beberapa tahun bekerja, Yu Payem memutuskan mengundurkan diri dan merintis usahanya sendiri. Bisnis kerajinan anyaman miliknya berhasil berkembang berkat vokalnya ia mempromosikan produk.

Pihak pertama yang ia tawarkan produknya pertama kali adalah pabrik tempatnya bekerja waktu itu. Tawaran kerja sama tersebut mendapatkan sambutan yang baik dari pihak pabrik.

“Karena sudah tahu jaminan standar kualitas saya dan selesai tepat waktu, pihak pabrik percaya untuk menjalin kerja sama dan mulai memberikan order pada saya. Tapi dengan satu jaminan, yaitu jaminan kualitas. Baik ukuran maupun kuantitas, semuanya harus tepat waktu, jelas Yu Payem.

Kian berkembang sebagai sosok yang optimis dan berani, ia kini menjadi seorang promotor bisnis dengan kemampuan komunikasi yang andal dengan berbagai pihak, serta kerap memahami keinginan pelanggan. Inovasi pun menjadi hal yang tak kalah penting baginya.

“Harus selalu berpikir agar tidak bosan. Dan kita harus menjaga komunikasi agar mereka jangan sampai meninggalkan kita. Kadang untuk menaikkan kuantitas, saya berkomunikasi terus untuk kejar target, katanya.

Untuk menarik pembeli, Yu Payem mengaku selalu siap menerima permintaan apa pun. Karena itu, tak jarang ia menawarkan produk lain yang didesain sendiri di luar permintaan pabrik dalam rangka memperluas pilihan.

Berani berpromosi di tengah badai pandemi

UMKM
UMKM kerajinan anyaman Yu Payem. (ISTIMEWA)

Layaknya bisnis lain, usaha kerajinan anyaman milik Yu Payem pun juga sempat menghadapi situasi yang menantang ketika badai pandemi menerjang. Meski terhantam pagebluk, Yu Payem dan usahanya berhasil bertahan melewati kondisi yang terjepit.

“Ya memang waktu itu benar-benar down. namun saya harus bisa, saya harus berkreasi. Di situlah saya dan suami ibaratnya pie carane, kudu urip (bagaimanapun caranya harus hidup). Ibaratnya kita tidak tidur, sehari jam istirahat bisa dihitung, tuturnya.

Ketika menghadapi tantangan tersebut, Yu Payem memanfaatkan kemampuannya dalam menjalin komunikasi sebagai promotor. Lewat keandalannya, ia dengan optimistis mempromosikan produk-produknya dan menghubungi sendiri para calon pembeli.

Langkah tersebut berakhir membawanya pada peluang baru.

“Saya kirim sampel ke teman dan siapa saja, lewat semua nomor dan relasi yang saya punya, menawarkan produk saya. Semuanya saya hubungi. Kejar tayang pun saya siap, ungkap Yu Payem.

Sampai akhirnya ada galeri yang mau menemuinya dan mengajak bekerja sama.

“Katanya galeri itu tahu saya karena hasil kerajinan saya yang merak anggap berkualitas sangat baik dan kreatif. Dari situlah Alhamdulillah saya bisa bertahan dan Alhamdulillah sampai saat ini saya tetap bisa berkarya. Apapun yang di bidang saya, saya gas pol!

Kemampuan komunikasi serta keberaniannya berpromosi tentunya disertai dengan mutu produk yang konsisten. Dengan dua hal tersebut, kerajinan anyaman di UMKM Yu Payem telah mengantongi kepercayaan dari galeri-galeri di Jogja.

Belajar bersama BRI untuk bisa mendunia

Selain terus berpromosi dan menciptakan inovasi, Yu Payem juga berani untuk belajar. Dengan sifat tangguh dan lapang dadanya, kritikan menjadi pembelajaran bagi Yu Payem.

“Saya harus terus belajar dan tak takut dicecar. Saya harus tahu kerajinan saya kurangnya bagaimana. Pokoknya saya siap menerima. Tak ada kata tak bisa sebelum mencoba, sebut Yu Payem.

Karenanya, Yu Payem pun tak ketinggalan untuk go digital. Dalam memanfaatkan platform digital seperti media sosial, Yu Payem mendapatkan bantuan dari satu bank yang selalu berkomitmen untuk menggandeng UMKM ke arah kemajuan, yakni Bank Rakyat Indonesia (BRI)

Dibimbing perwakilan Bank Rakyat Indonesia (BRI), Heri Tesdawanto, Yu Payem kini memanfaatkan berjualan di Instagram dan Facebook.

Namun, yang tak kalah menarik, kini BRI telah memiliki Pasar.id, sebuah platform yang diciptakan untuk mendukung berbagai UMKM lokal, seperti usaha kerajinan anyaman milik Yu Payem, dalam mempromosikan usahanya serta memudahkan calon pembeli untuk memilih produk.

“Enggak hanya sampai di situ, saya diajak jalan-jalan ke Inggris bersama BRI untuk pameran UMKM. Pencapaian ini saya dapatkan pertama kali bersama BRI. Pokoknya dari yang sederhana, ingin mendunia, pungkasnya.

Kisah lengkap mengenai perjalanan Yu Payem dalam merintis usahanya dengan berani dapat disaksikan dalam Petualangan Brilian The Series Season 2: Episode 4 yang tayang di kanal YouTube Kompas TV.

Di episode ini, Ramon Y. Tungka selaku pemandu acara turut menyuguhkan keseruan ketika berbelanja di Pasar Beringharjo, Yogyakarta hingga berbincang-bincang dan berkunjung ke pusat kerajinan anyaman milik Yu Payem.

Lewat season keduanya, Petualangan Brilian The Series menghadirkan berbagai kisah dari penjuru nusantara tentang bagaimana para pelaku usaha lokal membangun dan mengembangkan daerah asalnya melalui gagasan bisnis yang kreatif nan inspiratif.


https://www.tribunnews.com/bisnis/2022/07/05/gencar-promosi-umkm-anyaman-asal-yogyakarta-tembus-pasar-nasional-hingga-pameran-di-inggris

Sumber: https://www.tribunnews.com/bisnis/2022/07/05/gencar-promosi-umkm-anyaman-asal-yogyakarta-tembus-pasar-nasional-hingga-pameran-di-inggris
Tokoh



Graph

Extracted

persons Badai,
companies ADA, Facebook, Instagram, YouTube,
bumns BRI,
parties Berkarya,
fasums Pasar Beringharjo,
products UMKM,
nations Indonesia, Inggris,
places DI YOGYAKARTA,
cities Kulon Progo, Yogyakarta,