Respons Djumala Usai Dino Patti Djalal Komentari Jokowi ke Ukraina: Diplomasi Perdamaian Bukan Pabrik Tempe

  • 04 Juli 2022 19:38:39
  • Views: 3

 


PIKIRAN RAKYAT
- Kunjungan Presiden Jokowi ke Ukraina dan Rusia usai menghadiri Pertemuan G7 di Jerman banyak mendapat perhatian dari Dino Patti Djalal, mantan Wamenlu era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Dino Patti Djalal mengatakan secara umum misi perdamaian Jokowi belum terwujud pada hari ini. Ia juga tidak melihat adanya terobosan dalam misi perdamaian Jokowi itu. 

“Dari segi misi perdamaian, tidak ada terobosan. Sebab, kalau misi perdamaian berarti konsep perdamaian diterima kedua pihak, baik Ukraina maupun Rusia ujar Dino Patti Djalal.

Menanggapi Dino, Dubes Darmansjah Djumala menegaskan, dalam fatsun diplomasi, perdamaian setidaknya harus melalui tiga proses : komunikasi, penghentian kekerasan dan dialog.

Tiga tahapan proses itu sering dirujuk sebagai adab diplomasi. Dikatakan oleh Djumala, yang pernah menjabat sebagai Dubes Indonesia untuk Austria dan PBB di Wina, pembicaraan dan negosiasi perdamaian tak akan bisa dimulai jika tidak ada komunikasi.

Baca Juga: Sukses Rilis Lagu Duet dengan Jungkook BTS, Charlie Puth Ceritakan Alur Cerita Video Klip Left and Right

Sebab, dari komunikasi itulah kedua seteru bisa mengetahui posisi dan apa yang diinginkan oleh masing-masing pihak. Untuk itu dibutuhkan pihak ketiga untuk mediasi agar kedua pihak dapat berkomunikasi. Dengan mengadakan pertemuan empat mata dengan Zelensky dan Putin, Jokowi sejatinya sudah membuka pintu komunikasi. 

Lebih jauh diungkapkan Dubes Djumala, yang saat ini menjabat sebagai Dewan Pakar BPIP Bidang Strategi Hubungan Luar Negeri, untuk memulai dialog dan perundingan kekerasan harus diakhiri. Perang harus dihentikan. Inilah himbauan yang disampaikan kepada Zelensky dan Putin. Jika kekerasan sudah tidak ada lagi, perang berhenti karena gencatan senjata, maka tersedia ruang kondusif untuk berunding mencari jalan damai. Jadi tidak heran jika salah satu misi Jokowi ke Ukraina dan Rusia adalah menghentikan kekerasan dan peperangan.

Djumala juga mengungkapkan, dengan adanya proses komunikasi, penghentian kekerasan dan dialog dalam setiap upaya peredaan konflik,  inisiatif perdamaian butuh waktu lama, bertahun-tahun, melalui proses panjang dan berliku. Sebab, perdamaian bukan barang sekali tepuk jadi. Kerja diplomasi perdamaian tentu beda dengan cara kerja pabrik tempe: hari ini kedele besok jadi tempe. 


https://www.pikiran-rakyat.com/nasional/pr-014916712/responsdjumala-usaidino-patti-djalal-komentari-jokowi-ke-ukrainadiplomasi-perdamaian-bukan-pabrik-tempe

Sumber: https://www.pikiran-rakyat.com/nasional/pr-014916712/responsdjumala-usaidino-patti-djalal-komentari-jokowi-ke-ukrainadiplomasi-perdamaian-bukan-pabrik-tempe
Tokoh









Graph

Extracted

persons Charlie Puth, Dino Patti Djalal, joko widodo, Susilo Bambang Yudhoyono,
companies ADA,
ministries BPIP,
parties PBB,
nations Austria, Indonesia, Jerman, Rusia, Ukraina,
cities Wina,
musicclubs BTS,