PIKIRAN RAKYAT - Para petani bawang merah di Majalengka mengeluhkan harga bibit bawang yang cukup mahal mencapai Rp80.000 per kg, naik 100 persen dibanding tahun lalu yang hanya mencapai seharga Rp40.000 hingga Rp50.000 per kg.

Karena mahalnya biaya produksi para petani di wilayah Kecamatan Jatitujuh dan Kertajati, Kabupaten Majalengka, hampir semua memilih menyewakan lahan sawahnya kepada petani bawang merah asal Brebes walaupun ketersediaan air mencukupi untuk bertani sawah atau palawija.

Caryo, Rusim, Didi, dan Ujang petani di Desa Pasindangan, Kecamatan Jatitujuh, mengatakan, biasanya ketika harga bibit dibawah Rp50.000 banyak petani di wilayahnya yang mencoba keberuntungan dari petani bawang merah seperti yang dilakukan para petani Brebes yang biasa menyewa lahan petani di Jatitujuh.

“Biasanya lepas Musim Tanam kedua langsung ditanami bawang, tapi kemarin ketika mencari bibit ternyata harganya sangat mahal mencapa Rp80.000 per kg, akhirnya lahan yang biasa ditanami bawang usai tanam kedua lebih baik disewakan, kata Caryo yang juga Kepala Desa Pasindangan, Kecamatan Jatitujuh.

Baca Juga: Juara Malaysia Open 2022! Ranking BWF Terbaru Apriyani Rahayu dan Siti Fadia

Selain harga bibit mahal menurutnya, bibit juga sulit diperoleh karena menurut keterangan petani Brebes, mereka gagal panen untuk pembibitan sehingga harga pun melonjak berlipat dari harga biasanya.

“Seminggu yang lalu kami bersama petani lain ke Brebes menjajagi bibit, tak taunya mahal, ungkap Caryo yang biasa menanam hingga mencapai 4 bau (20.000 m persegi). Kini di wilayahnya ada sekitar 100.000 hektare lahan yang akan ditanami bawang merah, di desa tetangganya di Panongan terdapat sekitar 150 hektare lahan yang ditanamin bawang.

Para petani bawang asal Brebes telah melakukan kontrak dengan aparat desa setempat. Dija dipaksakan menanam menurutnya, modal yang harus dikeluarkan untuk setiap bau hingga dipanen bisa mencapa Rp150 juta padahal ketika harga bibit masih berkisar Rp40.000 per kg modal cukup Rp100 juta per bau.

Harga sudah termasuk biaya sewa lahan sebesar Rp8 juta per bau, pupuk, pengadaan air, obat-obatan, serta pengolahan lahan.