RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) menjadi pemimpin pertama dari kawasan Asia yang mengunjungi Ukraina guna membawa misi damai sejak negara itu mulai menghadapi invasi Rusia pada Februari 2022.

Atas prestasi itu, pegiat media sosial Denny Siregar menilai Jokowi cocok dan layak menjadi Sekretaris Jenderal Persatuan Bangsa Bangsa (PBB).

Poliklitik mengunggah meme Presiden Jokowi sedang duduk satu meja bersama dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky dan Presiden Rusia, Vladimir Putin. Terlihat Jokowi duduk di tengah sambil menjulurkan kedua tangannya di tengah-tengah Zelensky dan Putin yang sedang beradu gelas.

“Udah cocok jadi Sekretaris Jenderal Persatuan Bangsa-Bangsa (Sekjen PBB) gak nih? tanya Poliklitik dalam cap­tionya.

Netizen riuh menanggapi wacana Presiden Jokowi jadi Sekjen PBB.

Akun @Dennysiregar7 mengatakan, sejak awal sudah prediksi, Presiden @jokowi tidak minat 3 periode karena visinya udah internasional, bukan lagi nasional. Kata dia, ambisinya sudah tinggi, menjadi Sekjen PBB.

Berita Terkait : Polarisasi Cebong-Kadrun Sudah Saatnya Diakhiri

“Dia hanya ingin tongkat estafet di nasional ini ada di tangan orang yang benar, supaya legacy-nya bisa diterus­kan, ujar dia.

“Mantap! Semoga bisa dipercepat, gak perlu nunggu jabataan selesai tahun 2024, saut @FreddyIndrawan.

Akun @Helmizanni menimpali. Kata dia, dengan menjadi Sekjen PBB, Jokowi akan menjadi penengah yang diapresiasi oleh 2 Blok adidaya yaitu blok barat dan blok timur, sehingga akan tercipta keseimbangan yang baik untuk kesejahteraan bersama di dunia. “Recover together, recover stronger, kata @Helmizanni.

Akun @KarelA74 berkeyakinan, Presiden Jokowi akan menerima jabatan seba­gai Sekjen PBB. Asalkan, posisi tersebut untuk menjaga perdamaian dunia yang sudah mulai dirintis pada perang Rusia dan Ukraina ini.

“Semoga diberikan amanah Jokowi dalam memimpin dunia dengan arif dan adil. Tidak memihak sana dan sini, semua dirangkul, harap @Fiatclassic69.

Akun @Bangargun meminta, seba­gai tuan rumah G20, Indonesia harus menjalankan peran dalam menjaga per­damaian dunia dan tidak berpihak (non blok). “Saya Jokowi akan melanjutkan track record beliau sebagai pimpinan yang menyelesaikan masalah dengan musyawarah, kata dia.

Berita Terkait : Pemerintah Buka Peluang Kebijakan Bebas Masker

Akun @HelloLetterman mengingat­kan masyarakat untuk tidak melupakan konflik di Afganistan dan Israel. Padahal, konflik tersebut sudah berjalan sangat lama. “Itu juga harus diselesaikan dalam waktu cepat, kata dia.

Sebelum menjadi Sekjen PBB, @anindyakusuma24 meminta Jokowi untuk mendamaikan terlebih dulu para Kadrun dan Cebong. “Masa’ sudah mau mendamaikan dunia, rakyat sendiri gak damai-damai juga, imbuhnnya.

Namun @Noel.mex.5 menilai Presiden Jokowi belum cocok menjadi Sekjen PBB. Soalnya, di Indonesia sendiri masih banyak yang belum tuntas dibenahi.

“Konflik di Papua saja belum damai-damai hingga saat ini, malah mengurus perang Rusia vs Ukraina. Jadi belum pan­tas jadi Sekjen PBB, kata @pipudin_a.

Akun @Muhamma826 menyangsikan kemampuan bahasa Inggris Jokowi jika menjadi Sekjen PBB. “Calon Sekjen PBB, baru belajar berbahasa Inggris. Saya yang waras atau mereka yang tidak waras, kata dia.

Akun @HendroCipa meminta Jokowi harus belajar bahasa asing dahulu minimal in­ggris dan Prancis. “Jangan sampai cuma bisa Im fine IM fine doang bisanya, pinta dia.

Berita Terkait : Alsintan Dorong Modernitas Pertanian Sumatera Barat

“Gak perlu belajar bahasa Inggris lagu. Kalau di sidang PBB sudah ada translatornya untuk setiap kursi, saut @Halliday_utami.

Akun @Pestgone1 berkomentar satire atau sindiran terhadap kinerja Presiden Jokowi. Dia bilang pasti seluruh dunia akan senang, karena memang orangnya berkarakter, lihat saja semua janji-janji mana ada yang diingkari.

“Beliau tidak pernah bohong. Apa yang diucapkan selalu benar, kata @Pestgone1. “Biar semua anggota PBB di dunia merasakan bagaimana rasanya diboongin, sindir @Camelaila. [TIF]