Tingkat Konsumsi Susu Indonesia di Bawah Malaysia dan Thailand

  • 02 Juli 2022 17:18:34
  • Views: 6

MerahPutih.com - Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2021 melaporkan tingkat konsumsi susu per kapita masyarakat Indonesia di tahun 2020 adalah sebesar 16,27 kilogram (kg)/kapita/tahun.

Tetapi angka tersebut masih di bawah negara-negara tetangga seperti Malaysia yang mencatatkan konsumsi susu masyarakatnya sebesar 26,2 kg/kapita/tahun, Thailand sebanyak 22,2 kg/kapita/tahun, dan Myanmar yang mencapai 26,7 kg/kapita/tahun.

Baca Juga

Produsen Susu Siap Perkuat Bisnis UMKM Kopi Kekinian

Salah satu penyebab tingkat konsumsi susu per kapita masyarakat Indonesia yaitu rendahnya populasi sapi perah di tanah air.

Berdasarkan data Kementerian Pertanian pada 2021, jumlah sapi perah di Indonesia hanya sebanyak 578.579 ekor, dengan produksi susu segar dalam negeri sebesar 962,68 ribu ton per tahun.

Produksi tersebut tentunya tak cukup jika dibandingkan dengan total kebutuhan susu yang sebanyak 4,42 juta ton per tahun.

Adapun konsumsi susu per kapita masyarakat Indonesia selama lima tahun terakhir cenderung stagnan, dari yang sebesar 16,29 kg/kapita/tahun pada 2017, 16,49 kg/kapita/tahun di 2018, 16,23 kg/kapita/tahun pada 2019, serta 16,27 kg/kapita/tahun di 2020.

Oleh karenanya, konsumsi susu tersebut harus ditingkatkan agar Indonesia tak tertinggal oleh negara lain. Susu mengandung zat gizi yang tinggi, yaitu protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral.

Untuk orang dewasa, satu gelas susu bisa memenuhi gizi harian sebanyak 20 persen protein, 15 persen lemak, 9 persen energi, 4 persen kalium hidrida, 3 persen kolesterol, serta 40 persen sampai 45 persen kalsium/vitamin A/B6/B12.

Baca Juga

Produsen Susu Formula Bayi masih Langgar Aturan Pemasaran Global

Kemudian satu gelas susu sehari juga memenuhi gizi harian orang dewasa berupa 20 persen sampai 30 persen vitamin B1/B2/D/E/P, 10 persen vitamin B5/zinc/magnesium, 5 persen natrium/kalium, 2 persen sampai 15 persen zat besi (difortifikasi), dan sebagainya.

Dengan tingginya zat gizi yang ada, tentunya manfaat susu tak main-main, seperti meningkatkan sistem imunitas tubuh, meningkatkan kecerdasan otak dan daya nalar, menyokong pertumbuhan fisik dan mencegah stunting, serta sumber energi dan zat gizi.

Tak hanya itu, susu juga bermanfaat untuk membantu regenerasi sel, menunjang tumbuh kembang anak, menjaga kesehatan mata, dan mudah dicerna tubuh.

Bahkan, mengonsumsi 1-2 gelas susu sehari menurunkan risiko berbagai penyakit, seperti osteoporosis, alzheimer, gangguan kognitif, sindrom metabolik, obesitas, diabetes, dan hipertrigliseridemia.

Ketua Umum PERGIZI PANGAN Indonesia, Hardinsyah menyarankan, untuk mengonsumsi susu minimal satu gelas per hari atau minimal 250 mililiter (ml) dan maksimal lima gelas per hari atau 1.250 ml, kecuali untuk orang dengan kondisi tertentu.

Bagi ibu hamil, satu gelas susu sehari selama kehamilan bisa memperpanjang tulang janin, sehingga akan mencegah stunting. Apalagi saat ini pemerintah sedang berfokus mencegah stunting.

Maka dari itu, sangat banyak manfaat susu untuk mencegah berbagai penyakit yang ada sehingga memang harus terus ditingkatkan konsumsinya.

Semenjak pandemi COVID-19 melanda tren hidup sehat semakin digiatkan masyarakat dengan gemar berolahraga. Hal tersebut tentunya bisa ditambah dengan peningkatan konsumsi susu. (*)

Baca Juga

Pentingnya Peran Susu dalam Menjalankan Puasa


https://merahputih.com/post/read/tingkat-konsumsi-susu-indonesia-di-bawah-malaysia-dan-thailand

Sumber: https://merahputih.com/post/read/tingkat-konsumsi-susu-indonesia-di-bawah-malaysia-dan-thailand
Tokoh

Graph

Extracted

companies ADA,
ministries BPS,
topics diabetes,
products karbohidrat, lemak, protein, UMKM, vitamin,
nations Indonesia, Malaysia, Myanmar, Thailand,
cases covid-19, stunting,
animals Sapi,