PIKIRAN RAKYAT - Menjelang puncak haji, Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) melakukan pemeriksaan khusus bagi jemaah dengan risiko tinggi. Para jemaah tersebut didata di kloter dan sektor masing masing.

Kepala Pusat Kesehatan (Kapuskes) Haji, Budi Sylvana mengatakan, jemaah yang memiliki risiko tinggi dengan komorbid, akan dijemput. Mereka akan melakukan medical check up di KKHI.

Sejauh ini sudah ada 500 jemaah yang menjalani pemeriksaan, ujar Budi di KKHI Mekah, Rabu, 29 Juni 2022.

Dia menegaskan, apabila jemaah yang bersangkutan, berdasarkan hasil pemeriksaan tidak memungkinkan mengikuti prosesi puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna), KKHI akan mengusulkan agar yang bersangkutan mengikuti program safari wukuf.

Baca Juga: Pelatih PSS Sleman Kritik Piala Indonesia: Federasi Jangan Hanya Pikirkan Broadcast

Jemaah yang tidak memenuhi syarat, nanti akan menjalani safari wukuf. Mereka naik bus wukuf di Arafah selama 1-2 jam dan dikembalikan di KKHI untuk dirawat kembali. Prinsipnya, keselamatan jemaah menjadi prioritas dengan tidak mengenyampingkan rukun hajinya, ujar Budi.

Berdasarkan data di KKHI, para jemaah yang menjalani perawatan, mayoritas menderita kardiovaskular atau gangguan jantung dan pembuluh darah.

Awalnya diprediksi penyakit paru, ternyata kardiovaskular, yakni jantung. Angkanya cukup banyak. Bahkan, dari 14 jemaah yang meninggal, 13 orang terkait kardiovaskular, ujarnya.

Baca Juga: Alasan Kawasaki Tidak Memacu Gas di MotoGP, Jejak yang Kini Diikuti Suzuki

Budi menambahkan, KKHI saat ini mulai memfokuskan tenaga kesehatan dalam menghadapi puncak haji di Armuzna.