OSO: HKTI Wajib Tingkatkan Peran Perjuangkan Kehidupan Petani

  • 02 Juli 2022 12:02:34
  • Views: 7

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua Badan Pertimbangan Organisasi (BPO) Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Oesman Sapta Odang (OSO) menyampaikan pesan kepada jajaran pengurus HKTI agar serius melindungi dan memperjuangkan nasib petani.

Para petani harus dilindungi. Sekali lagi, petani itu harus dilindungi, kata OSO di Rapat Kerja Nasional (Rakernas) HKTI di Ancol, Jakarta Utara, Jumat (1/7).

Mantan wakil ketua MPR itu menjelaskan bahwa jumlah petani di Indonesia sangat besar, yakni sekitar 76 juta. Menurut dia, petani itu tentu membutuhkan dukungan.

Oleh karena itu, HKTI harus banyak turun ke desa-desa untuk memperhatikan para petani di tanah air. Petani itu tulang punggung, dan salah satu kekuatan bangsa, ujarnya.

Lebih lanjut mantan ketua DPD RI itu juga menegaskan bahwa pangan sangat penting sekali. Dia pun mewanti-wanti jajaran HKTI untuk mengantisipasi terjadinya krisis pangan.

Berita Terkait : AMKA Komit Tingkatkan Pengunaan Produk Dalam Negeri

Pada kesempatan ini, saya mewakili BPO HKTI, meminta perhatian dari seluruh jajaran pengurus HKTI agar meningkatkan peran dalam memperjuangkan kehidupan para petani, katanya.

Dia mengatakan HKTI juga harus memperhatikan segala kebutuhan petani. Mulai dari penyaluran bibit, pupuk, dan lainnya yang sangat dibutuhkan oleh para petani di tanah air.

Jadi, kualitas bibit itu sangat menentukan. Selain itu, perlu mendorong agar bagaimana para petani ini benar-benar dilindungi, ungkapnya.

Rakernas yang dihadiri DPD HKTI seluruh Indonesia itu dibuka secara resmi oleh Ketua Umum HKTI Jenderal TNI (Purn) Moeldoko. Pemukulan gong tanda pembukaan Rakernas HKTI dilakukan Moeldoko bersama OSO.

Setelah itu, Moeldoko memberikan potongan tumpeng kepada OSO disaksikan jajaran pengurus dan anggota HKTI se-Indonesia.

Berita Terkait : BNI Dan DJP Sinergi Tingkatkan Layanan Perpajakan

Satu hal yang tidak pernah hilang dari Pak OSO, semangatnya. Kalau yang muda-muda tidak bisa meniru, ya seharusnya malu hati. Kenapa HKTI perlu memperjuangkan petani dan pertanian Indonesia? Ini harus dijawab, kata Moeldoko mengawali sambutannya.

Mantan Panglima TNI itu menjelaskan bahwa yang pertama ialah untuk menjawab pemenuhan kapasitas nasional.

Bayangkan, kebutuhan beras Indonesia 2,5 juta sampai 2,65 juta ton 1 bulan. Ini haru diperjuangkan, kalau tidak, akan kesulitan nanti, paparnya.

Selain itu, lanjut Moeldoko, sektor pertanian merupakan salah satu yang dapat diandalkan menyerap tenaga kerja. Menurut dia, pertumbuhan tenaga kerja atau angkatan kerja setahun bisa mencapai 2,6 juta angkatan kerja.

Ke mana mereka harus disalurkan? Ke industri, tidak sepenuhnya terjawab. Sekarang masih banyak pengangguran. Begitu (pandemi) Covid-19, anak-anak di pabrik pulang ke kampung untuk bertani. Kalau sektor pertanian tidak ada, mau ke mana lagi? tanyanya.

Berita Terkait : Gus Halim: Tingkatkan Kualitas PAUD Dengan Dana Desa

Moeldoko menegaskan, karena 76 juta masyarakat Indonesia ada di sektor pertanian, jika HKTI tidak terlibat dalam konteks pembinaan dan penguatan, maka pertanian belum berjalan optimal.

Oleh karena itu, HKTI hadir dengan semangat yang kuat. Semangat memperbaiki lingkungan (pertanian) itu dengan cara-cara tentu yang berteknologi, kata Moeldoko. ■


https://rm.id/baca-berita/nasional/130865/oso-hkti-wajib-tingkatkan-peran-perjuangkan-kehidupan-petani
 

Sumber: https://rm.id/baca-berita/nasional/130865/oso-hkti-wajib-tingkatkan-peran-perjuangkan-kehidupan-petani
Tokoh







Graph

Extracted

persons Abdul Halim Iskandar, Moeldoko, Oesman Sapta Odang,
companies ADA, Dana,
ministries DPD, DPD RI, MPR RI, TNI,
bumns BNI,
topics Dana desa,
products Beras,
nations Indonesia,
places DKI Jakarta,
cities Ancol,
cases covid-19, pengangguran,