Siap-siap, Harga Pangan Meroket

  • 02 Juli 2022 08:02:44
  • Views: 18

RM.id  Rakyat Merdeka - Di tengah kebahagiaan menyambut hari raya Idul Adha, ada kabar yang kurang mengenakan. Saat ini, sejumlah negara di dunia tengah menahan ekspor pangan dan pupuk. Kebijakan itu, akan berdampak pada stok pangan dunia. Siap-siap, harga pangan bakal meroket.

Data ini disampaikan Badan Pusat Statistik (BPS) saat melaporkan laju perdagangan di Tanah Air untuk bulan Juni 2022, kemarin. Meskipun di bulan Juni ini, inflasi Indonesia masih terkendali, namun ada potensi bakal meningkat di bulan depan.

Pemicunya, yakni kebijakan dari sejumlah negara yang menahan ekspor pangan dan pupuk ke berbagai negara. Beberapa komoditas pangan yang bakal terancam antara lain gandum, gula, daging sapi, hingga kedelai.

Kepala BPS, Margo Yuwono menyebut ada delapan negara yang masih membatasi ekspor gandum, di antaranya Rusia, India, dan Afganistan. Pembatasan ekspor komoditas pangan lainnya seperti daging sapi juga dilakukan beberapa negara seperti Argentina, Turki, dan Kyrgyzstan.

Berita Terkait : Masuk Hitungan Negara Sahabat, Indonesia Dipastikan Kebagian Pasokan Pupuk Rusia

Kemudian, Argentina dan Ghana membatasi ekspor kedelainya. Selanjutnya, pembatasan ekspor pupuk juga dilakukan lima negara, yaitu, Rusia, China, Ukraina, Vietnam, dan Kyrgyzstan.

Pengurangan ekspor ini akan berdampak pada indeks pangan dan energi secara global, dan akan berpengaruh ke harga domestik, kata Margo, dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta Pusat, kemarin.

Namun, Margo mencoba menenangkan. Kata dia, memang pengurangan ekspor ini bakal mempengaruhi harga pangan. Namun, melihat perdagangan global saat ini, baru indeks energi yang terus menunjukkan adanya kenaikan. Sementara untuk komoditas pangan, terpantau stabil.

Ia mencontohkan gula. Justru harganya saat ini turun tipis. Kedelai naik tipis di harga internasional. Sementara gandum naik, daging sapi cenderung tetap harganya.

Berita Terkait : Terima Wartawan Senior, Bamsoet Dorong Peningkatan Gerakan Wakaf

Ini empat komoditas yang kita ketergantungannya dari luar negeri cukup tinggi, dan harganya di Mei ada kenaikan, tapi tidak signifikan, kata Margo.

Apa kesiapan pemerintah menghadapi ancaman ini? Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto bilang, ada sejumlah strategi yang disiapkan. Mulai dari sisi supply terkait dengan peningkatan produksi, upaya diversifikasi pangan, efisiensi distribusi pangan, penggunaan teknologi untuk meningkatkan produksi dan kualitas pangan, hingga penguatan stok pangan nasional.

Bos partai beringin ini, sudah memanggil sejumlah menteri dan pihak terkait untuk membahas soal ini. Yaitu, antisipasi krisis global di bidang pangan, serta strategi menjaga ketahanan pangan nasional.

Hasilnya, Airlangga bilang, ketersediaan pangan strategis hingga bulan ini aman. Baik dari sisi pasokan maupun stabilitas harga, kata Airlangga.

Berita Terkait : Siap-siap, Biaya Pasien Covid Tidak Gratis Lagi

Misalnya beras. Ketersediaannya melimpah hingga 2024 mendatang. Bahkan, ia mengklaim Indonesia sudah 3 tahun tidak impor beras. ■

 


https://rm.id/baca-berita/nasional/130875/sejumlah-negara-tahan-ekspor-siapsiap-harga-pangan-meroket
 

Sumber: https://rm.id/baca-berita/nasional/130875/sejumlah-negara-tahan-ekspor-siapsiap-harga-pangan-meroket
Tokoh







Graph