Keberhasilan Pengobatan Tuberkulosis Meningkat

  • 02 Juli 2022 01:06:02
  • Views: 7

YOGYA, KRJOGJA.com – Penyakit tuberkulosis (TB) hingga saat ini masih menjadi persoalan dunia, termasuk Indonesia yang angkanya tergolong tinggi. Kendati demikian tingkat keberhasilan pengobatan tuberkulosis di Kota Yogya menunjukkan peningkatan.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogya Emma Rahmi Aryani, mengungkapkan pada tahun 2020 target keberhasilan pengobatan tuberkulosis mencapai 79 persen. Sedangkan tahun 2021 berhasil meningkat menjadi 87 persen.
Harapannya pada tahun ini juga kembali mengalami peningkatan. Hal ini karena target keberhasilan pengobatan aksus tuberkulosis oleh Kementerian Kesehatan dipatok 90 persen. “Banyak upaya yang harus kita tempuh dan ini membutuhkan komitmen banyak pihak, jelasnya, beberapa waktu lalu.

Sesuai target nasional, Indonesia diharapkan mampu terbebas dari tuberkulosis pada tahun 2050. Saat ini pun dilakukan percepatan eliminasi pada tahun 2030. Dibutuhkan beragam strategi agar percepatan tersebut mampu tercapai. Pemkot Yogya, imbuh Emma, juga telah melakukan sosialisasi terkait Rencana Aksi Daerah (RAD) Eliminasi Tuberkulosis di Kota Yogya serta Peraturan Presiden Nomor 67 Tahun 2021 tentang Penanggulangan Tuberkulosis.

Emma menambahkan, paada tahun 2021 perkiraan kasus baru tuberkulosis di Kota Yogya sebanyak 1.352 kasus. Akan tetapi penemuan kasus tuberkulosis yang dilaporkan ke fasilistas kesehatan (faskes) sejumlah 879 kasus. Oleh karena itu pencapaian penemuan kasus tuberkulosis baru terhitung sekitar 65 persen. Kasus yang belum ditemukan ini pun berpotensi menjadi sumber penularan baru.

“Indonesia berkomitmen untuk menurunkan residen kasus tuberkulosis menjadi 65 kasus per 100.000 penduduk pada tahun 2030. Upaya dalam menanggulangi kasus di Kota Yogya pada tahun 2020 hingga 2024 diharapkan mampu mempercepat capaian eliminasi pada tahun 2030, ujar Emma.

Dalam upaya mempercepat eliminasi TB di Kota Yogya diakuinya terdapat banyak tantangan dalam pencegahannya. Beberapa strategi yang dilakukan yaitu penguatan komitmen pemimpin baik di daerah hingga pemerintah pusat serta penguatan profesi. Strategi teknis lainnya ialah meningkatkan akses layanan kesehatan yang bermutu dan berpihak pada pasien.

Kemudian pengendalian faktor risiko, meningkatan kemitraan melalui forum koordinasi tuberkulosis dan meningkatkan kemandirian masyarakat dalam penanggulangan hingga penguatan manajemen program melalui penguatan sistem kesehatan.

“Kita juga akan memulai layanan rujukan tuberkulosis resisten obat (RO) di Kota Yogya. Kemudian memanfaatkan kelurahan siaga atau membuat tim penanggulangan tuberkulosis di tingkat masyarakat, serta meningkatkan cakupan pengobatan pencegahan tuberkulosis untuk kontak serumah dan orang dengan HIV AIDS, urainya.

Asisten Deputi Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI Nancy Dian Anggraeni, menjelaskan berdasarkan Perpres 67/2021, pemerintah bertanggung jawab mencantumkan indikator tuberkulosis dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah dan rencana strategis pemerintah daerah. Hak ini agar menjadi salah satu prioritas kesehatan di daerah. Pemerintah juga harus menyediakan dan meningkatkan sumber daya manusia serta menyediakan pendanaan terkait penanggulangan.(Dhi)


https://www.krjogja.com/berita-lokal/diy/keberhasilan-pengobatan-tuberkulosis-meningkat/

Sumber: https://www.krjogja.com/berita-lokal/diy/keberhasilan-pengobatan-tuberkulosis-meningkat/
Tokoh

Graph

Extracted

ministries Dinkes,
nations Indonesia,