POJOKSATU.id, JAKARTA – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengklaim memiliki solusi untuk 3.000 karyawan Holywings yang terdampak pencabutan izin usaha.
Pemprov DKI Jakarta juga berjanji akan mencarikan solusi bagi 3.000 karyawan Holywings yang tak lagi bekerja setelah 12 outlet di Jakarta ditutup.
“Masalah ini menjadi perhatian kami bersama, ke depan kami carikan solusinya, kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria, Rabu (29/6/2022).
Sayangnya Riza tak menjelaskan secara detail solusi apa yang akan dilakukan untuk karyawan Holywing.
Riza hanya menyatakan bahwa Pemprov DKI telah memiliki program pengentasan kemiskinan dan pengangguran.
“Program pengentasan kemiskinan, mengatasi masalah pengangguran, kami punya program-programnya yang setiap tahun kami memang upayakan bersama, katanya.
BACA: Kata Gembong PDIP, Cabut Izin Holywings setelah Gaduh Bukti Kuat Anies Baswedan Lemah
Untuk diketahui, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mencabut izin usaha 12 outlet Holywings.
Pencabutan izin usaha tempat hiburan itu bukan lantaran kasus promo miras gratis untuk Muhammad dan Maria.
Melainkan ditemukan adanya sejumlah pelanggaran berdasarkan temuan di lapangan.
Pelanggaran dimaksud adalah terkait pejualan minuman keras (miras) atau alkohol.
Sementara, dari total 38 outlet Holywing yang tersebar di seluruh Indonesia, hanya ada dua outlet yang sampai saat ini tetap buka dan beroperasi seperti biasa.
BACA: Tambah Masalah, Taufik Ungkap ‘Borok’ Lain Holywings : Ini Indikasi Pidana, harus Diproses !
“(Total) Ada 38 outlet. Yang masih beroperasi hanya dua, di Batam dan Manado, kata General Manager Holywings Indonesia, Yuli Setiawan, kepada wartawan, Selasa (28/6/2022).
Yuli mengakui, promo miras gratis untuk pemilik nama Muhammad dan Maria itu adalah sebuah kesalahan dan menimbulkan kegaduhan di tengah masyarakat.
Karena itu, manajemen Holywings di berbagai kota pun memutuskan untuk tutup sendiri sampai kondisi memungkinkan.
BACA: Lebih Tegas dari Anies, Pemkab Tangerang Tutup Permanen Holywings, Berani Niru ?
“Kami memang memutuskan untuk menutup sendiri, katanya.
“Terlepas dari ada verifikasi pemkot, pemda di kota setempat untuk cek perizinan Holywings, silakan, ujar Yuli. (ruh/pojoksatu)
