BERITA FOTO: Pandemi Mereda, "Angin Segar" Bisnis Kuliner

  • 30 Juni 2022 20:07:00
  • Views: 8

KOMPAS.com - Pengusaha kuliner optimistis dapat kembali bangkit dengan sinergi bisnis luring maupun daring, seiring dengan relaksasi pembatasan kegiatan yang diterapkan pemerintah.

Menurut Ketua Bidang Pelatihan Bisnis Asosiasi Pengusaha Kuliner Indonesia (Apkulindo) Pusat Giri Buana, digitalisasi di bisnis kuliner suatu keniscayaan yang harus dilakukan. Tetapi, potensi pasar dine in setelah pandemi juga tidak bisa diabaikan begitu saja.

Sekaranglah saatnya untuk kembali menjalankan bisnis kafe dan resto secara offline lagi. Tidak ada salahnya sistem online dan offline berjalan simultan, kata Giri dikutip Antara.

PekerjaKOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO Pekerja menyelesaikan produksi pembuatan gerobak makanan pesanan pelaku bisnis waralaba kuliner di salah satu workshop di Kabupaten Bogor, Kamis (30/6/2022). Sebuah workshop mulai rutin menerima pesananan dari pengusaha waralaba kuliner pasca meredanya kasus pandemi Covid-19.

Ia memastikan pelonggaran regulasi PPKM tidak lagi membatasi kegiatan masyarakat dan membatasi bisnis kafe dan restoran yang sempat lesu ketika tinggi-tingginya kasus Covid-19.

Baca juga: 6 Cara Promosi untuk Bisnis Kuliner, Bisa Datangkan Cuan dan Pembeli Loyal!

Ini kesempatan, karena salah satu pangsa pasar terbesar adalah beraktivitasnya anak sekolah dan kantor. Itu membuat kami optimistis untuk kembali membangun bisnis kuliner. Asal punya konsep dan target market yang jelas, katanya.

Dalam kondisi saat ini, ia memastikan digitalisasi harus dilakukan para pelaku usaha kuliner sebagai kegiatan new normal, meski efek pandemi Covid-19 sudah mulai mereda.

PekerjaKOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO Pekerja menyelesaikan produksi pembuatan gerobak makanan pesanan pelaku bisnis waralaba kuliner di salah satu workshop di Kabupaten Bogor, Kamis (30/6/2022). Sebuah workshop mulai rutin menerima pesananan dari pengusaha waralaba kuliner pasca meredanya kasus pandemi Covid-19.

Pandemi mengajarkan kita untuk pintar melakukan efisiensi. Konsep ghost kitchen buat usaha kuliner misalnya, memangkas banyak investasi dan overhead cost. Makanya itu sangat berkembang di luar negeri, bukan sekadar karena ada pandemi, tapi memang sudah saatnya era seperti ini, ujarnya.

Selain itu, ia juga menyarankan para pelaku usaha kafe dan restoran untuk terus berinovasi pada produk agar pelanggan tidak segan untuk kembali dan menikmati layanan.

Baca juga: Ingin Jalankan Bisnis Waralaba? Pahami Tips Ini

Jangan terlalu yakin produk kita sudah kuat. Inovasi tetap perlu. Jangan pikir sudah go digital dengan daftar di GoFood atau GrabFood kita tinggal duduk manis. Banyak hal teknis yang harus kita kuasai, seperti foto produk dan grafis yang bagus di online, katanya.

PekerjaKOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO Pekerja menyelesaikan produksi pembuatan gerobak makanan pesanan pelaku bisnis waralaba kuliner di salah satu workshop di Kabupaten Bogor, Kamis (30/6/2022). Sebuah workshop mulai rutin menerima pesananan dari pengusaha waralaba kuliner pasca meredanya kasus pandemi Covid-19.

Giri juga mengingatkan kepada para pelaku usaha kuliner untuk memperhatikan standarisasi produk makanan dan minuman agar kualitas rasa dan kebersihan tetap terjaga.


https://money.kompas.com/read/2022/06/30/184756326/berita-foto-pandemi-mereda-angin-segar-bisnis-kuliner
 

Sumber: https://money.kompas.com/read/2022/06/30/184756326/berita-foto-pandemi-mereda-angin-segar-bisnis-kuliner
Tokoh

Graph

Extracted

companies ADA, Gojek, Grab,
topics New Normal, PPKM,
products GoFood, UMKM,
nations Indonesia,
places JAWA BARAT,
cities Bogor,
cases covid-19,