PIKIRAN RAKYAT - Saksi yang melihat pemenggalan pendukung penghina Nabi Muhammad mengungkapkan kengerian insiden tersebut.

Dia juga mengungkapkan kalimat yang diucapkan Mohammad Riyaz dan Ghouse Mohammad, dua pemuda yang dituduh memenggal penjahit Kanhaiya Lal Teli sampai mati di Udaipur.

Mereka diduga mengatakan kepada penjahit itu bahwa dia tidak memiliki hak untuk hidup karena dia telah menentang Nabi Muhammad.

Baca Juga: Ada Flek Putih di Otak Ruben Onsu, Dokter Beri Penjelasan dari Sudut Pandang Medis

Hal itu disampaikan putra Kanhaiya Lal Teli, Yash Teli (20) yang diberitahu oleh saksi terkait serangan terhadap sang ayah.

Dia mengaku diberitahu oleh seorang kerabat tentang serangan terhadap ayahnya sekitar pukul 15.30 waktu setempat pada Selasa, 28 Juni 2022.

Yash Teli menjalankan toko terpisah di daerah Hiran Magri Udaipur.

Baca Juga: Kota Udaipur India Lockdown Usai Kasus Pemenggalan Pendukung Hina Nabi Muhammad

Ketika saya sampai di tempat itu, tubuhnya yang berlumuran darah tergeletak di luar toko. Itu memiliki bekas cedera dari benda tajam di leher, wajah, dan tangan kirinya, katanya.