POJOKSATU.id, JAKARTA- Komisi III DPR RI akan mengundang Ibu Santi Warastuti ibu dari Pika yang mengalami penyakit cerebral palsy atau kelainan otak.

Santi diundang ke rapat Komisi III pada siang ini, Kamis (30/6) untuk menjelaskan terkait ganja adalah kebutuhan medis.

Anggota Komisi III DPR RI Nasir Djamil mengatakan, akan menyerap berkaitan peluang pemanfaatan ganja secara terbatas untuk kepentingan kesehatan.

“Ibu Santi akan hadir dalam rapat Komisi III membahas soal ganja kebutuhan medis, ujarnya kepada wartawan, Kamis (29/6/2022).

Dalam rapat ini Komisi III juga mengundang para pakar ilmu pengetahuan dan pakar medis.

“Mereka akan memberikan masukan secara lebih mendalam peluang pemanfaatan ganja secara terbatas untuk medis, ujarnya.

Kendati demikian, politisi PKS itu mengatakan, bahwa DPR berhati-hati dalam menyikapi isu atau aspirasi soal ganja kebutuhan medis.

Mengingat Undang-Undang Narkotika yang ada memberikan peluang pemanfaatan meskipun dalam jumlah terbatas.

Nasir mengungkapkan sebagaimana Pasal 8 UU Nomor 35 Tahun 2009 disebutkan dalam jumlah terbatas.

Narkotika golongan I dapat digunakan untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Bahkan juga disebutkan, kata Nasir untuk hal-hal yang sifatnya berkenaan dengan moratorium.

“Namun harus sepertujuan Kementerian terkait dan Balai Pengawasan Obat dan Makanan, tuturnya.

Sebelumnya, Wakil Presiden Ma’ruf Amin meminta MUI membuat kajian dan fatwa baru terkait penggunaan ganja untuk kebutuhan medis.

Maruf menegaskan, ganja sebenarnya dilarang dalam Al-Qur’an karena menimbulkan masalah dan kemudharatan.

Namun untuk fungsi medis dan pengobatan, Wapres meminta MUI mengkajinya dan membuat fatwa baru berdasarkan klasifikasi ganja.

Nantinya, fatwa yang dikeluarkan MUI tentang ganja medis bisa menjadi pedoman semua pihak termasuk DPR dalam melegalisasi ganja medis. (muf/pojoksatu)