PIKIRAN RAKYAT - Belum semua kuota penerimaan peserta didik baru (PPDB 2022) tahap 1 jenjang SMA, SMK, SLB terisi. Di sejumlah sekolah, jumlah pendaftar melebihi kuota, sedangkan sekolah lain malah kekurangan pendaftar.

Contohnya di Indramayu, ada sejumlah sekolah yang kuotanya terpenuhi karena banyak pendaftar, tetapi ada sekolah yang pendaftarnya malah kurang dari 100 orang.

Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat Dedi Supandi mengatakan, hal serupa juga terjadi pada PPDB 2021. Keterisian kuota PPDB di Indramayu dan Cianjur hanya 72 persen.

Hal serupa juga kerap terjadi di jenjang SMK. Pendaftar terfokus pada beberapa jurusan, sedangkan jurusan lain sepi pendaftar.

Baca Juga: Kecurangan PPDB Bisa Terjadi, Yana Mulyana: Secanggih Apa pun Sistem, Kalau Niatnya Ada mah Mungkin Saja

Contohnya di SMKN 1 Cimahi, kuota sejumlah jurusan masih kosong. Apabila sebuah jurusan tidak memiliki pendaftar, maka jurusan itu akan dihapus, kata Dedi melalui podcast YouTube Koran Pikiran Rakyat pada Selasa, 28 Juni 2022.

Untuk PPDB tahap 2 jalur zonasi, Dinas Pendidikan mengantisipasi adanya 212 kecamatan di Jawa Barat yang tidak memiliki SMA maupun SMK negeri.

Dinas Pendidikan belum bisa membangun SMA dan SMK di semua kecamatan itu. Hanya 19 kecamatan yang akan didirikan SMA dan SMK baru.

Baca Juga: Cara Menentukan Titik Koordinat Alamat Rumah untuk Daftar PPDB 2022