Pemilu 2024 Jangan Cuma Jadi Sirkulasi Kekuasaan Para Elite

  • 28 Juni 2022 13:03:11
  • Views: 9

RM.id  Rakyat Merdeka - Sekolah demokrasi LP3ES yang dilakukan 23-25 Juni 2022 sukses digelar. Acara ini mendiskusikan masalah-masalah penting bangsa menuju 2024 mulai dari soal politik uang hingga kesetaraan gender dan kerusakan lingkungan. 

Direktur Pusat Media dan Demokrasi LP3ES, Wijayanto mengatakan, sekolah demokrasi berhasil menghadirkan putra putri terbaik bangsa yang tengah berada di Eropa dari mulai Belanda, Belgia, Jerman hingga Britania, juga para akademisi terbaik menjadi pembicara dari Indonesia dan Belanda. 

“Tak hanya itu, sekolah demokrasi juga berhasil mendapatkan liputan puluhan media ternama dalam ikhtiar untuk mengubah percakapan menuju pemilu 2024, ujarnya, Selasa (28/6).

Berita Terkait : Lestari Ingatkan Kemajuan Teknologi Dipakai Perkuat Nilai Kebangsaan

Namun, kata dia, ada satu kekurangan yang cukup mencolok dari acara ini: tak ada satu pun politisi yang diundang di acara penutupan yang bisa hadir karena satu dan lain alasan. Setelah sebagian besar mengiyakan, tapi di menit terakhir mereka membatalkan.

Menurut dia, ada beberapa catatan yang mau kami sampaikan terkait ini. Pertama, para politisi menyampaikan bahwa mereka tak dapat hadir karena kesibukan dan kepadatan jadwal. Alasan ini dapat terima namun sangat sulit untuk dimengerti. “Dengan kemajuan teknologi seperti sekarang, mereka hanya perlu memencet tombol zoom dan langsung terhubung dengan Belanda, katanya.

Ketidakhadiran para politisi inu, kata dia, membuat cemas karena karena pada saat yang sama kami mendengar salah satu alasan utamanya adalah sebagian besar politisi ini ingin terlebih dahulu fokus pada agenda mengamankan koalisi. Kehadiran pada forum ini bisa berdampak pada rencana besar koalisi itu. 

Berita Terkait : Bali United Vs Visakha, Teco Intip Kekuatan Lawan

“Tampak sekali bahwa kita hanya memiliki politisi yang di dalam pikiran mereka adalah pemilu berikutnya, bukan negarawan yang memikirkan nasib bangsa 100 tahun yang akan datang, bebernya.

Kedua, di tengah gegap gempita pemilu 2024 yang sudah demikian dekat, sangat sulit untuk mengetahui visi pemimpin yang merupakan calon pemimpin bangsa 2024 tentang masa depan demokrasi kita. Setiap hari, rakyat hanya membaca berita tentang kemungkinan koalisi atau trend elektabilitas, namun tidak pernah mendengar bagaimana gagasan mereka. 

“Maka semestinya forum ini adalah kesempatan untuk diskusi, menyampaikan gagasan dan visi untuk masa depan bangsa, apalagi dengan puluhan media yang meliput dan melaporkannya, ujarnya.

Berita Terkait : Pengamat: Prabowo Jadi Magnet Para Tokoh Politik

Ketiga, forum seminar sekolah demokrasi diadakan oleh lembaga yang tak perlu diragukan kredibilitasnya. LP3ES yang konsisten menerbitkan kajian demokrasi selama lebih dari setengah abad, KITLV lembaga kajian ilmiah yang prestius di Belanda yang telah berusia ratusan tahun, Universitas Diponegoro salah satu perguruan tinggi terbaik di negeri ini, dan PPI Leiden yang melahirkan para pemimpin bangsa dahulu dan hari ini. 

“Undangan semacam ini semestinya adalah kehormatan bagi para politisi itu dan juga kesempatan yang sangat baik untuk menyampaikan gagasan mereka tentang masa depan, katanya.
 Selanjutnya 


https://rm.id/baca-berita/nasional/130287/pemilu-2024-jangan-cuma-jadi-sirkulasi-kekuasaan-para-elite
 

Sumber: https://rm.id/baca-berita/nasional/130287/pemilu-2024-jangan-cuma-jadi-sirkulasi-kekuasaan-para-elite
Tokoh





Graph

Extracted

persons Gempita, Prabowo,
companies ADA, Zoom,
ministries LP3ES,
organizations AFC,
institutions Universitas Diponegoro,
topics Pemilu 2024,
nations Belanda, Belgia, Indonesia, Jerman,
sportclubs Bali United,