Liputan6.com, Jakarta Perusahaan teknologi investasi multi-aset, Pluang berkomitmen mendukung pemerataan literasi dan inklusi keuangan di Indonesia, sebagai salah satu upaya dalam mewujudkan generasi muda yang meraih kebebasan finansial. Komitmen ini disampaikan dalam perhelatan Pra-KTT Y20 ke-4 di Manokwari, Papua Barat 18-19 Juni 2022.

“Pluang fokus untuk memberikan kesempatan mengakses layanan finansial. Per tahun 2022, sebanyak seperempat pengguna kami tersebar di luar pulau Jawa. Hal ini merupakan capaian yang membanggakan karena kami percaya kesempatan untuk meraih kebebasan finansial bisa diraih oleh siapa saja. Kedepannya, Pluang bercita-cita untuk terus memperluas inklusi keuangan di seluruh Indonesia, kata Wilson Andrew, Director of External Affairs.

Tingkat inklusi keuangan di Indonesia sudah mulai menunjukan pemerataan. Berdasarkan data yang dihimpun dari BEI pada tahun 2021, sebanyak lebih dari 30% sebaran angka investor retail di Indonesia kini telah tersebar di luar Pulau Jawa. Tren ini juga sejalan dengan proporsi demografi pengguna Pluang dimana seperempat penggunanya tersebar di kota-kota luar pulau Jawa seperti Makassar (9,4%), Medan (5,7%), Palembang (5,6%), dan Pekanbaru (3,8%). 

Kemudahan akses serta literasi keuangan digital perlu sejalan dengan pesatnya perkembangan inklusi keuangan. Sayangnya, berdasarkan data OJK tahun 2019, angka literasi keuangan masih berada di 38,08 persen, sedangkan tingkat inklusi finansial telah mencapai 76,19 persen dibandingkan tahun 2018 yang hanya mencapai 67,8 persen. 

“Laju inklusi finansial sendiri masih jauh tertinggal dari masifnya akses teknologi digital. Kondisi Ini menjadi tantangan untuk industri finansial dalam menggalakkan literasi keuangan sehingga masyarakat bisa memahami bahwa investasi memiliki risiko dan potensinya masing-masing, ujar Wilson. 

Selain itu, pemerataan tingkat inklusi keuangan masyarakat Indonesia ternyata belum tercermin pada rasio investor laki-laki dan perempuan. Pluang menemukan bahwa jumlah investor perempuan hanya sepertiga dari keseluruhan jumlah pengguna Pluang. Padahal, perempuan memiliki peran penting dalam tata kelola finansial rumah tangga. Dengan demikian, Pluang akan terus berkomitmen memperluas cakupan program literasi keuangan untuk dapat menjangkau lebih banyak investor perempuan dan mampu menciptakan kondisi investasi yang inklusif bagi mereka.