Perubahan terbesar Suzuki Ertiga Hybrid dibanding dengan generasi sebelumnya adalah kehadiran teknologi mild hibrida dan penambahan beberapa fitur yang memanjakan pengemudinya, seperti Cruise Control, Engine Auto Stop, dan Auto Headlight.

Fitur hybrid yang diadopsi berbeda dengan definisi hybrid pada umumnya. Suzuki Ertiga hybrid dilengkapi dengan ISG (Integrated Starter Generator) dipadukan dengan baterai lithium-ion 12 V 6aH. ISG berfungsi untuk menyalakan mesin saat fitur Auto Start Stop berfungsi, meringankan beban kerja mesin, serta mengisi baterai lithium-ion ketika deselerasi. Jadi jangan membayangkan Ertiga Hybrid dapat melaju dengan tenaga baterai saja.

Tantangan terbesar dalam pengujian kali ini adalah kemacetan sore hari di Surabaya. Kondisi stop and go menguji kesabaran pengemudi sekaligus ajang pembuktian Engine Auto Stop. Fitur ini hanya mematikan mesin saat mobil berhenti, dan mesin akan menyala secara otomatis jika mobil melaju.

Yang perlu diingat, kompressor AC pun mati saat Engine Auto Stop, namun hembusan angin tetap ada. Mesin pun akan menyala secara otomatis jika suhu dalam kabin dinilai kurang nyaman untuk penumpang.

Setelah sampai di titik finis, trip meter mobil yang Liputan6.com menunjukkan angka 135,5 km dengan pengisian bensin 7,48 liter. Sehingga hasil pengujiannya 18,1 km per liter.

Sedangkan hasil pengujian terbaik diraih oleh Ertiga Hybrid bertransmisi otomatis lainnya cukup beragam. Yakni 19,05 km per liter, 20, 23 km per liter, dan 28,07 km per liter.