KULONPROGO, KRJOGJA.com – Dalam menghadapi Hari Raya Idul Adha 2022/1443 H, karena adanya wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada ternak sapi, di Kabupaten Kulonprogo stok ternak sapi saat ini sangat terbatas. Hal itu dikatakan Olan Suparlan, salah seorang pedagang ternak sapi di Kalurahan Sukoreno Kapanewon Sentolo.

“Meski stok kami sangat terbatas yakni 70 ekor sapi, alhamdulillah kondisi sapi sehat. Walaupun ada ternak yang terindikasi PMK, tetapi sudah ditangani dan dipantau dokter hewan di Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) Kapanewon Sentolo, ujar Olan, Rabu (22/06/2022).

Terhadap harga, Olan menuturkan bahwa kenaikan harga sapi rata-rata per ekor sekitar Rp 2 juta dibanding tahun lalu. “Untuk pendistribusian ternak sapi menjelang Idul Adha 1443 H, kami bekerja sama dengan Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) serta Puskewan untuk memberikan Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH). Sehingga hewan yang akan digunakan untuk ibadah kurban betul-betul dalam keadaan sehat, katanya.

Lebih lanjut terkait pengecekan hewan kurban khususnya sapi cukup dilengkapi surat kesehatan hewan dan untuk lalu lintas ternak tidak harus uji lab. Tetapi kalau memang untuk kebutuhan khusus bisa diuji lab. “Kami berharap wabah PMK segera hilang, sebab kami sebagai penyedia hewan kurban lebih tenang dalam menyediakan stok untuk hari raya Idul Adha yang makin dekat. Khusus kebutuhan ternak sapi lumayan banyak, ucap Olan.

Olan berpesan kepada rekan pedagang ternak sapi atau kambing agar mengantisipasi PMK di wilayah masing-masing. Yakni dengan cara memberikan perawatan pada ternak sapi/kambing dengan sebaik-baiknya, diantaranya memberikan pakan yang bergizi, nutrisinya yang baik, perawatan/kebersihan kandang/ternak. “Ini sebagai ikhtiar untuk menghindari wabah penyakit, pesannya. (Wid)