Inflasi dan Pasokan Energi Kian Mengkhawatirkan

  • 22 Juni 2022 09:20:09
  • Views: 20

MerahPutih.com - Kondisi ekonomi dunia dalam tekanan setelah dilanda COVID-19 dan dampak perang di Ukraina yang membuat pasokan pangan dan barang kebutuhan pokok lainnya, mengalami hambatan.

Amerika Serikat, Inggris dan Jerman, telah mengalami inflasi yang mencapai rekor tertinggi dalam 40 tahun terakhir. Sedangkan di Amerika Latin mencapai tertinggi dalam 15 tahun.

Baca Juga:

Dampak Perang Rusia Ukraina Berlanjut, Berbagai Negara Hadapi Resesi

Lalu, di sub-sahara Afrika inflasi tahun ini mencapai 12,2 persen, di Belanda naik tiga kali lipat menjadi 9,2 persen, Australia berlipat ganda menjadi 5,3 persen, dan di Indonesia mencapai tertinggi sejak 2017.

Kondisi Jerman yang menjadi negara dengan ekonomi terbesar di Uni Eropa tengah menghadapi risiko resesi tertentu jika pasokan gas Rusia yang goyah berhenti sepenuhnya. Secara keseluruhan Uni Eropa mengandalkan Rusia sebanyak 40 persen dari kebutuhan gasnya

Harga gas telah mencapai tingkat rekor, mendorong lonjakan inflasi dan menambah tantangan bagi pembuat kebijakan yang mencoba menarik Eropa kembali dari jurang ekonomi.

Asosiasi industri BDI Jerman telah memangkas perkiraan pertumbuhan ekonomi untuk 2022 menjadi 1,5 persen dari 3,5 persen yang diperkirakan sebelum perang dimulai pada 24 Februari.

Menteri Ekonomi Jerman Robert Habeck mengatakan pengurangan pasokan merupakan serangan ekonomi dan bagian dari rencana Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menimbulkan ketakutan.

Ini adalah dimensi baru. Strategi ini tidak bisa dibiarkan berhasil, dikutip Antara.

Selasa (21/6), pemerintah Italia mengumumkan langkah-langkah awal untuk meningkatkan penyimpanan gas setelah perusahaan energi Eni melaporkan kekurangan aliran pasokan dari Rusia selama lebih dari seminggu.

Menteri Transisi Ekologi Roberto Cingolani mengatakan, pemerintah berencana untuk membeli batu bara jika perlu menggunakan pembangkit listrik berbahan bakar batu bara untuk menghemat gas.

Harga acuan gas untuk Eropa diperdagangkan sekitar 126 euro atau USD 133 per megawatt hour (MWh), di bawah puncak tahun ini 335 euro tetapi melonjak lebih dari 300 persen dari tahun lalu.

Negara-negara selain Italia, termasuk Austria, Denmark, Jerman dan Belanda, telah mengaktifkan tahap peringatan dini pertama dari rencana tiga tahap untuk mengatasi krisis pasokan gas.

Regulator gas Bundesnetzagentur Jerman menguraikan rincian sistem lelang baru yang akan dimulai dalam beberapa minggu mendatang, yang bertujuan mendorong produsen untuk mengkonsumsi lebih sedikit gas.

Saat membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) II Tahun 2021 PDI Perjuangan Presiden Joko Widodo menyebutkan akan 60 negara ekonominya terancam runtuh.

Bank Dunia menyampaikan, IMF menyampaikan, UN/PBB menyampaikan, terakhir baru kemarin, saya mendapatkan informasi 60 negara akan ambruk ekonominya, 42 dipastikan sudah menuju ke sana, katanya.

Indonesia, kata ia, harus waspada untuk tidak masuk dalam kelompok negara dengan ancaman keruntuhan ekonomi.

Siapa yang mau membantu mereka kalau sudah 42 (negara ambruk)? Mungkin kalau masih satu, dua, tiga negara krisis bisa dibantu mungkin dari lembaga-lembaga internasional; tapi kalau sudah 42 dan nanti bisa mencapai 60 (negara), kita tidak mengerti apa yang harus kita lakukan, ungkapnya. (*)

Baca Juga:

Jokowi: Indonesia Berhasil Lolos dari Krisis dan Resesi Bertubi-tubi


https://merahputih.com/post/read/inflasi-dan-pasokan-energi-kian-mengkhawatirkan

Sumber: https://merahputih.com/post/read/inflasi-dan-pasokan-energi-kian-mengkhawatirkan
Tokoh





Graph