POROS.ID - Jajaran Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Lebak melakukan monitoring kondisi air sungai Cimandiri yang tercemar akibat aktifitas tambang pasir milik PT Adnis, kemarin, Senin, 20 Juni 2022.

Dipimpin langsung oleh Rohan, Ketua Komisi IV DPRD Lebak mengamati kondisi air sungai Cimandiri dari atas jembatan Sungai Cimandiri. Bahkan rohan sempat turun ke bibir sungai dan menyusuri bantaran sungai Cimandiri untuk melihat lebih jelas akan kondisi sungai.

Selain mengamati kondisi air sungai Cimandiri, Rohan pun berkesempatam berbincang dengan salah seorang warga bernama Suparman, yang merupakan anggota Badan Permusyawaratan Desa Situregen Kecamatan Panggarangan Kabupaten Lebak - Banten.

Baca Juga: Body Seksi Aura Kasih Tak Terbantah Oleh Kaum Adam, Ini Buktinya.

Ya betul saat ini kondisi sungai keruh dan pekat dengan lumpur. Selain itu juga terjadi pendangkalan badan sungai, Ujar Rohan.

Atas kondisi ini lanjut Rohan, pihaknya meminta agar Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Lebak segera melakukan kajian secara langsung akan kondiai pencemaran yang terjadi yang diduga akibat tambang pasir milik PT Adnis.

Saya meminta agar DLH segera turun ke lapangan, untuk mengukur tingkat pencemaran. Hasil dari pemantauan DLH nanti akan dijadikan bahan pertimbangan atas rekomendasi dan tindakan yang harus dilakukan, katanya.

Baca Juga: Awas, Jika Ada Permintaan Aktivasi Ulang WhatsApp, Indikasi Diretas dan Digunakan Modus Penipuan, Cek Faktanya

Rohan pun meminta agar masyarakat setempat untuk terus memantau perkembangan kondisi aktifitas tambang pasir kuarsa PT Adnis.

Selain itu, Rohan juga menyarankan agar masyarakat membuat laporan pengaduan kepada pihak terkait jika memang tambang pasir PT Adnia ini membandel dan merusak lingkungandalam aktifitas tambangnya.