Gerakan Penghijauan Jangan Seperti Kembang Api, Meriah di Awal Lalu Redup Tanpa Jejak

  • 20 Juni 2022 23:15:17
  • Views: 14

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Ketua DPR RI Puan Maharani bersama Penjabat Gubernur Bangka Belitung Ridwan Djamaluddin memimpin penghijauan di Pangkalpinang, Senin (20/6/2022). Dalam acara itu, ia mengingatkan agar program rehabilitasi di bekas lokasi tambang harus berjalan secara berkelanjutan.

Rawatlah alam yang sudah memberikan begitu banyak kepada kita. Jangan habis manis, sepah dibuang, katanya saat mencanangkan Gerakan Penghijauan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung bertajuk 'Hijau Biru Babel-ku' sebagaimana keterangan tertulis.

Perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI ini mengingatkan agar semua pihak yang memanfaatkan Sumber Daya Alam (SDA) di Indonesia harus bertanggung jawab untuk pemulihannya kembali. Menurut Puan, gerakan penghijauan seperti yang dilakukan hari ini mutlak dilakukan.

Kita jangan hanya berpikir tentang menerima atau mengambil Sumber Daya Alam saja, tetapi kita juga harus berpikir bagaimana memberi kembali kepada alam Indonesia, tuturnya.

Puan mengatakan, sejak awal usaha tambang dilakukan harus sudah dipersiapkan kegiatan rehabilitasinya. Penghijauan yang dilakukan, termasuk reklamasi pada bekas lahan tambang, tidak boleh hanya sekadar bentuk pemenuhan syarat perizinan.

Karena ini adalah sebuah tangungjawab kita kepada keberlanjutan alam, keberlanjutan bangsa Indonesia. Alam Indonesia adalah bagian tidak terpisahkan dari keberlangsungan kehidupan kita dan identitas kebangsaan serta kesatuan manusia dan tempatnya, papar Puan.

Untuk itu, Ketua DPR mengapresiasi Gerakan Penghijauan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Puan menegaskan, Pemerintah punya kewajiban turun tangan dalam merawat alam, apalagi penambangan ilegal marak terjadi di Babel.
 
Dengan merawat alam kita berharap dapat memperbaiki kualitas lingkungan/ekologi di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dengan tetap mendorong produktivitas lahan, ujarnya.

Disampaikan pula bahwa Pemerintah tidak bisa sendirian dalam menjaga alam. Diperlukan kerja sama dan gotong royong dari berbagai pihak untuk menjaga alam Indonesia secara berkelanjutan dan dilaksanakan secara konsisten. Bukan hanya menjadi seremonial, melainkan kegiatan nyata.

Dan saya minta dipastikan bahwa Gerakan Penghijauan ini tidak menjadi seperti ‘kembang api’ yang meriah di awal tapi lalu meredup dan menghilang tanpa jejak, tambah mantan Menko PMK itu.

Disebutkan, Indonesia terlibat dalam usaha global untuk menekan pemanasan global. Dimana saat ini Bumi sudah lebih panas 1,1 derajat Celsius dibandingkan dengan awal abad lalu. Jika emisi dunia tidak berkurang 7,6 persen per tahun mulai 2020 hingga 2030, maka dunia tidak akan mencapai target pemanasan Bumi 1,5 hingga 2 derajat celsius.
 
Harapan kita adalah apa yang dilakukan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ini menjadi penyemangat bagi gerakan penghijauan yang perlu dilakukan di seluruh penjuru Indonesia, ucap cucu Proklamator RI Bung Karno tersebut.

Sementara itu, Pj Gubernur Babel Ridwan Djamaluddin mengatakan pihaknya akan terus mengawal gerakan penghijauan tersebut agar menjadi program rehabilitasi berkelanjutan.

Kami akan pelihara secara intens pohon-pohon yang hari ini ditanam selama 3 bulan ke depan, ungkap Ridwan. (*)

**) Dapatkan update informasi pilihan setiap hari dari TIMES Indonesia dengan bergabung di Grup Telegram TI Update. Caranya, klik link ini dan join. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi Telegram di HP.


https://www.timesindonesia.co.id/read/news/414961/gerakan-penghijauan-jangan-seperti-kembang-api-meriah-di-awal-lalu-redup-tanpa-jejak

Sumber: https://www.timesindonesia.co.id/read/news/414961/gerakan-penghijauan-jangan-seperti-kembang-api-meriah-di-awal-lalu-redup-tanpa-jejak
Tokoh







Graph

Extracted

persons Muhadjir Effendy, Puan Maharani, Ridwan Djamaluddin,
companies Google, Telegram,
ministries DPR RI,
organizations API,
nations Indonesia,
places DKI Jakarta, KEPULAUAN BANGKA BELITUNG,
cities Bangka, Pangkalpinang,