PIKIRAN RAKYAT - Wakil Ketua Komisi E DPRD Jakarta Anggara Wicitra Sastroamidjojo mengatakan, sederet permasalahan Formula E akan menjadi risiko yang dihadapi Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta pengganti Anies Baswedan.

Anggara menyarankan Pj Gubernur DKI Jakarta nanti tidak melanjutkan Formula E agar tidak terjebak dengan karut-marutnya program itu.

Berbagai ketidakjelasan ini yang menurut saya akan berisiko bagi Pj Gubernur DKI nanti kalau tetap melanjutkan Formula E, tuturnya di Jakarta pada 20 Juni 2022.

Anggota Fraksi PSI itu menyebutkan, Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK terhadap laporan keuangan Pemprov DKI Jakarta Tahun 2021 meninggalkan catatan. Jika tidak terselesaikan, maka bisa menjadi masalah di kemudian hari.

Baca Juga: 1.200 Karangan Bunga Duka Cita untuk Eril Akan Didaur Ulang Ridwan Kamil

Pertama, revisi studi kelayakan belum diterima DPRD, padahal dalam LHP BPK dikatakan dokumen tersebut sudah ada.

Menurutnya, dewan sudah meminta studi kelayakan Formula E sejak lama untuk melihat perhitungan untung rugi penyelenggaraan Formula E.

Kita bisa tahu perhitungan untung rugi dan dampak ekonomi dalam kondisi pandemi. Mengapa harus disembunyikan? ucapnya.

Dia menyebutkan, indikator keberhasilan Formula E bukan hanya dilihat dari kemeriahan di hari pelaksanaan.

Baca Juga: Kabar Duka dari Gunung Slamet, Pendaki Asal Cimahi Tewas