Musim Kemarau Mundur dari Prediksi, Hujan Lebih Panjang karena La Nina
-
20 Juni 2022 14:34:14
-
Views: 9
PIKIRAN RAKYAT - Awal musim kemarau untuk wilayah Majalengka dan Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan), serta sebagian Sumedang diperkirakan baru akan terjadi pada pertengahan Juli-Agustus.
Musim kemarau mundur dari prediksi awal.
Kondisi seperti ini menurut keterangan prakirawan BMKG Kertajati dan Jatiwangi, Ahmad Faiz Zyin, salah satunya disebabkan oleh faktor La Nina.
Baca Juga: Profil Tom Rogic, Gelandang Serang Serbabisa yang Bakal Dipinang Persija Musim 2022-2023
Selain itu faktor suhu di perairan laut Jawa yang hangat, sehingga menyuplai lebih penguapan, dan massa udara untuk terbentuknya awan hujan yang lebih banyak.
“Karena faktor tersebut, maka hingga saat ini kita masih sangat merasakan hujan masih cukup sering terjadi di hampir semua wilayah. Musim kemarau diprakirakan pertengahan Juli-Agustus. ungkap Ahmad Ahmad Faiz Zyin.
Menurutnya, dari update berdasarkan monitoring hujan, sampai saat ini masih pancaroba atau masa peralihan dari musim penghujan ke musim kemarau.
Baca Juga: 13 Link Pengumuman Hasil Seleksi PPDB Jabar Tahap I Khusus Tingkat SMA Sederajat
Diprakirakan hingga bulan September nanti masih akan sering turun hujan dengan curah hujan antara 100 mm per bulan hingga 300 mm per bulan, curah hujan sebesar itu tergolong kategori menengah.
“Musim kemarau tahun ini kondisi hujannya di atas normal rata-ratanya, atau biasa disebut Kemarau Basah, ucap Faiz Zyin
https://www.pikiran-rakyat.com/jawa-barat/pr-014786871/musim-kemarau-mundur-dari-prediksi-hujan-lebih-panjang-karena-la-nina
Sumber: https://www.pikiran-rakyat.com/jawa-barat/pr-014786871/musim-kemarau-mundur-dari-prediksi-hujan-lebih-panjang-karena-la-nina