Pemerintah Percepat Vaksinasi PMK

  • 20 Juni 2022 11:18:33
  • Views: 15

MerahPutih.com - Pemerintah terus melakukan berbagai upaya untuk menekan peningkatan dan mencegah meluasnya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang terjadi akhir-akhir ini. Mengingat, kurang dari 20 hari lagi umat muslim Indonesia akan menyembelih hewan kurban dalam Hari Raya Idul Adha.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, meminta agar berbagai regulasi terkait PMK segera diselesaikan dan diimplementasikan, untuk mencegah makin meluasnya wabah penyakit PMK ini, serta untuk tetap menjaga kualitas hewan ternak Indonesia.

Baca Juga:

Vaksinasi PMK Diprioritaskan Untuk Hewan Sehat

PMK sebagai Penyakit Hewan Menular (PHM) strategis, penetapan status Darurat PMK bisa diusulkan dari Bupati/Wali Kota kepada Gubernur lalu kepada Pemerintah Pusat. Telah diterbitkan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 403 dan 404 Tahun 2022 untuk menetapkan di dua Provinsi yakni Aceh dan Jawa Timur.

Saat ini, kata Airlangga, upaya pemerintah yakni pengadaan dan distribusi vaksin dalam jumlah besar, juga segera melakukan vaksinasi kepada hewan ternak.

Dengan ini diharapkan herd immunity bisa segera tercapai, ujar Airlangga, Senin (20/6).

Vaksinasi PMK perdana dilakukan pada 14 Juni 2022 di Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur, selanjutnya akan didorong untuk vaksinasi dasar yaitu 2 kali vaksinasi dengan jarak 1 bulan, serta booster vaksin setiap 6 bulan. Untuk melaksanakan program vaksinasi tersebut, akan dilakukan oleh sekitar 1.872 tenaga medis dan 4.421 paramedis.

Ke depannya, dibutuhkan sekitar 28 juta dosis prioritas vaksinasi, dan saat ini yang sudah diimpor sebanyak 3 juta dosis, di mana 0,8 juta dosis dalam proses pengadaan pemerintah, sedangkan yang 2,2 juta dosis sedang proses refocusing untuk pembiayaan anggarannya.

Kemudian. penyediaan vaksin dalam 3 bulan mendatang mampu lebih dari 16 juta dosis dari Importir Penyedia Vaksin. Sedangkan, vaksin dalam negeri dari PUSVETMA dan dari produsen vaksin dalam negeri lainnya.

Pemerintah sedang menyelesaikan pembelian vaksin 3 juta dosis agar bisa segera didistribusikan dan dilakukan vaksinasi pada ternak prioritas.

Sementara, untuk memenuhi kebutuhan 28 juta dosis sampai akhir 2022, salah satunya pemerintah akan bekerja sama dengan importir swasta dengan jumlah vaksin yang sesuai kebutuhan, dengan kontrol dan pengawasan Pemerintah.

Baca Juga:

6 Sapi di Kota Solo Terpapar PMK, Pintu Keluar Masuk Hewan Ternak Diperketat

Selain itu, pemerintah menyiapkan SDM terlatih untuk vaksinasi PMK serta penandaan (eartage) dan pendataan ternak. Menko Airlangga menyatakan bagi ternak yang sudah divaksinasi wajib dipasang penanda di telinga hewan atau eartage (dengan pengembang sistem yakni PT PERURI), dan saat ini sudah tersedia 236 ribu eartage.

Kita harus mempertimbangkan kondisi yang lebih luas, bukan hanya masalah pencegahan, namun juga melihat konsekuensi ke depannya, karena hewan ternak adalah aset. Jadi, kalau PMK tidak teratasi akan menjadi kerugian yang tak ternilai, khususnya bagi peternak kecil, jelasnya.

Mengingat jumlah vaksinasi PMK masih sangat rendah, maka perlu dilakukan pengaturan dan pengawasan lalulintas hewan dan ternak, untuk Kecamatan atau Desa berdasarkan pada zonasi, yakni Zona Merah (Daerah Wabah), Zona Oranye (Daerah Tertular), Zona Kuning (Daerah Terduga) dan Zona Hijau (Daerah Bebas).

Lalu lintas hewan ternak antar zona risiko tersebut akan terus diawasi, dan juga akan dikendalikan oleh TNI/POLRI. Sistem ini penting dilakukan oleh TNI/POLRI.

Sistem ini penting dilakukan, jangan hanya melihat persentase kasus yang kecil, tapi kita tidak ingin ini terus meluas, lanjut Menko Airlangga.

Dalam mendukung penanganan PMK ini, Pemerintah memutuskan akan menggunakan dana APBN, APBD, dan sumber dana lainnya, terutama untuk melaksanakan rencana pemberian santunan bagi Peternak (terutama Peternak kecil), yang hewan ternaknya mati terkena PMK ataupun yang terkena potong paksa.

Sampai dengan 18 Juni 2022, tercatat, virus PMK ini telah menyebar ke 19 Provinsi dan 199 Kabupaten/Kota, dengan jumlah kasus sakit sebanyak 184.646 ekor, sembuh 56.822 ekor 30,77 persen, pemotongan Bersyarat 1.394 ekor 0,75 persen, kematian 921 ekor 0,50 persen, dan yang sudah divaksinasi sebanyak 51 ekor.

Sedangkan jumlah populasi seluruh ternak yang berisiko dan terancam (sapi, kerbau, kambing, domba, dan babi) sebanyak 48.779.326 ekor. (Asp)

Baca Juga:

Anggota DPR Minta Pemerintah Investigasi Munculnya Wabah PMK


https://merahputih.com/post/read/pemerintah-percepat-vaksinasi-pmk

Sumber: https://merahputih.com/post/read/pemerintah-percepat-vaksinasi-pmk
Tokoh



Graph

Extracted

persons Airlangga Hartarto,
companies Dana,
ministries DPR RI, TNI,
bumns Peruri,
religions Islam,
topics APBN, herd immunity,
events Idul Adha 1441 Hijriah, vaksinasi,
products Hewan kurban, vaksin,
nations Indonesia,
places Aceh, JAWA TENGAH, JAWA TIMUR,
cities Sidoarjo, Solo,
cases Zona Hijau, Zona kuning, zona merah,
animals Babi, Domba, Kambing, Sapi,