PIKIRAN RAKYAT - Pilpres 2024 kembali menjadi sorotan menarik bagi seorang peneliti senior, terutama tentang ketentuan ambang batas pencalonan presiden yang harus mencapai 20 persen.

Menyoroti ketentuan ambang batas pencalonan presiden yang harus mencapai 20 persen, peneliti senior di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro menyebut dampak buruk yang nyata untuk seluruh partai politik.

Siti Zuhro sebagai peneliti, bahkan menyebut ketentuan ambang batas pencalonan presiden akan membuat banyak partai pusing.

Ini kan memang semua mumet (pusing). Partai-partai juga puyeng dengan 'presidential threshold' yang harus mencapai 20 persen, kata Siti Zuhro mengungkapkan analisisnya, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara News.

Baca Juga: Kumpulan Ucapan Hari Ayah Sedunia yang Cocok Dikirim Sebagai Tanda Sayang

Dengan ketentuan ambang batas 20 persen, Siti Zuhro menilai partai-partai kecil akan sulit mengusung capres.

Kemudian berikutnya, partai besar juga akan terkena dampak karena harus tetap berkoalisi untuk bersama-sama mengusung capres.

Singkatnya, ketentuan ambang batas 20 persen akan membuat setiap parpol berkoalisi untuk memenangkan capres yang dipilih pada Pilpres 2024 mendatang.

Baca Juga: Bungkus Night akan Digelar di Jaksel, Polisi Ringkus 2 Penanggung Jawab Acara

Meski Pilpres 2024 masih cukup lama, upaya untuk membangun koalisi antar-partai sudah mulai terlihat, seperti Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Golkar, dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).