4 Fakta Terbaru Kartu Prakerja, Ditiru Negara Lain hingga Berlanjut sampai 2024

  • 18 Juni 2022 12:59:21
  • Views: 19

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu dengan 8.000 alumni Kartu Prakerja di Sentul pada Jumat kemarin. Di hadapain ribuan orang itu, Jokowi mengaku senang lantaran Program Kartu Prakerja yang telah berlangsung 2 tahun bisa berjalan dengan baik.

Ia pun mengatakan, masyarakat Indonesia sangat antusias menyambut program Kartu Prakerja kwrena tercatat ada 115 juta orang ambil bagian hingga gelombang ke-32.

“Saya sangat senang sekali terhadap program Kartu Prakerja, dan saya sangat apresiasi yang daftar sudah 115 juta (orang) yang terverifikasi 84 juta (orang) yang diterima 12,8 juta. Besar sekali, angka yang tidak kecil 12,8 juta orang, kata Jokowi dalam dalam acara Temu Raya Alumni Program Kartu Prakerja, seperti ditulis Sabtu (18/6/2022).

Jokowi menceritakan kepada alumni Kartu Prakerja, program tersebut pertama kali diimplementasikan saat awal pandemi. Kendati begitu, program kartu prakerja bisa berjalan dengan baik karena menggunakan platform digital.

Melalui platform digital, penyaluran uang peserta Kartu Prakerja bisa langsung diterima melalui rekening masing-masing peserta. Sehingga mekanismenya terbilang mudah dan cepat.

Dalam pertemuan kemarin, terdapat beberapa fakta baru mengenai Kartu Prakerja. Dirangkum Liputan6.com Sabtu (18/6/2022), beriktu fakta-fakta baru Program Kartu Prakerja:

1. Ditiru Negara Lain

Keberhasilan program Kartu Prakerja di Indonesia mencuri perhatian dunia, termasuk Pemerintah Belanda yang tertarik terhadap program tersebut. Bahkan program Kartu Prakerja dinilai bisa menjadi percontohan dan diterapkan di negara-negara berkembang lainnya.

Hal itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam acara Temu Raya Alumni Program Kartu Prakerja bersama Presiden RI Joko Widodo, yang dilaksanakan Hybrid, di Sentul International Convention Centre, Bogor, Jumat (17/6/2022).

“Dalam pertemuan di Davos Menteri Labor dari Belanda dengan Perdana Menteri juga mengatakan kartu Prakerja mereka ingin melihat dan ini bisa direplikasi di negara-negara berkembang yang lain bapak presiden, kata Menko Airlangga.

Program Kartu Prakerja adalah salah satu program Government to People (G2P) yang paling masif ada dibandingkan di negara lain.

Airlangga juga melaporkan kepada Presiden Joko Widodo, dalam pertemuan UNESCO di Marrakesh, Maroko, Program Kartu Prakerja dipilih sebagai program yang digunakan untuk menghadapi tantangan the future of work yang terkait dengan transformasi digital, green economy yang membutuhkan tenaga adult lifelong learning.

“Dari hampir seluruh negara yang memaparkan yang paling siap dan sudah operasional Insyaallah dari Indonesia melalui kartu prakerja, ujarnya.

Selama dua tahun pelaksanaannya, Program Kartu Prakerja saat ini telah mencapai gelombang ke-32 dan memiliki lebih dari 12,8 juta penerima manfaat yang tersebar di 514 kabupaten/kota se-Indonesia, dan 95 persen telah menerima insentif.

Dari data yang tercatat, penerima Kartu Prakerja 56 persen tinggal di desa, 49 persen adalah perempuan dan sekitar 3 persen adalah penyandang disabilitas.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Hadapi wabah virus corona, Preiden Joko Widodo putuskan tingkatkan anggaran sosial untuk masyarakat. Sebanyak 110 triliun rupiah akan ditambahkan untuk berbagai program jaring pengaman sosial, mulai dari kartu sembako, kartu prakerja, hingga pembeba...


https://www.liputan6.com/bisnis/read/4882051/4-fakta-terbaru-kartu-prakerja-ditiru-negara-lain-hingga-berlanjut-sampai-2024

Sumber: https://www.liputan6.com/bisnis/read/4882051/4-fakta-terbaru-kartu-prakerja-ditiru-negara-lain-hingga-berlanjut-sampai-2024
Tokoh





Graph