POJOKSATU.id, CAKUNG- Mengaku belum menerima gaji selama 14 bulan, sekitar 85 pegawai Damri Logistik di Jalan KRT Radjiman Widyodiningrat, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur melakukan protes.
Menurut Sekretaris Serikat Pekerja Damri Cabang Logistik, Setioso mengatakan mereka belum menerima gaji sejak bulan November 2020 hingga kini dengan total sekitar Rp2.9 miliar.
Setioso menyebutkan, peristiwa itu terjadi sejak November 2020 hingga kini.
Pembayaran dilakukan hanya beberapa kali mereka menerima pembayaran gaji, yakni pada saat pergantian dari General Manager lama ke Plt General Manager.
“Ada beberapa alasan, salah satunyan pandemi Covid-19. Covid-19 jadi alasan utama, juga masalah manajemen, kata Setioso saat dikonfirmasi di Jakarta Timur, Jumat (17/6/2022).
Namun, menurutnya pandemi Covid-19 tidak bisa dijadikan alasan karena sejak tahun 2020, 85 pegawai yang tergabung dalam Serikat Pekerja Damri Cabang Logistik terus bekerja di kantor, meski kondisi tidak dibayar.
Selama 14 bulan tidak digaji hingga kini pun mereka mengaku tidak pernah melakukan mogok kerja, hanya sempat melakukan aksi protes pada Senin (13/6/2022) di area kantor.
“Kalau dibilang mogok kami enggak mogok. Karena untuk kargo jemaah haji kami tetap melayani. Karena Embarkasi Lampung, Jawa Barat, Pondok Gede, Jakarta, Solo tetap berjalan, ujarnya.
Setioso menuturkan perwakilan pekerja Damri Logistik sudah melakukan musyawarah membahas masalah pada Jumat (10/6/2022) di kantor pusat Damri, Kecamatan Matraman.
Tapi hingga kini belum ada hasil yang memuaskan, sementara 85 pekerja Damri Logistik terpaksa berutang untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga mereka sehari-hari.
“Karena utang sudah menumpuk. Di rumah sudah enggak apa-apa ya kami bergerak, sudah keterpkasaan. Masalah perut ini. Tapi kami tetap melakukan negosiasi secara hati, tuturnya.
Setioso mengatakan hingga kini Serikat Pegawai Damri Cabang Logistik tetap membuka peluang menyelesaikan masalah secara musyawarah tanpa melakukan aksi mogok.
Pun menurutnya manajemen Damri Logistik memiliki tenggat untuk menyampaikan jawaban atas pembayaran 85 gaji pegawai paling lambat pada Sabtu (18/6/2022) pagi.
“Jawaban surat itu adalah UUDP ketidakmampuan perusahaan untuk membayar gaji sehingga meminta ditalangi atau dibantu kantor pusat, lanjut Setioso.
Saat warrtawan melakukan konfirmasi terkait kebenaran 85 pekerja Damri Logistik yang belum menerima gaji selama 14 bulan kepada Dirut Damri Milatia dan Humas Damri Atikah Abdullah, sayangnya mereka tidak menanggapi. (dhe/pojoksatu)