TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Prancis Emmanuel Macron tidak melihat banyak peluang kesepakatan dengan Rusia untuk mendapatkan gandum dari pelabuhan Odesa, Ukraina. PBB, menurut Macron bisa dilibatkan dalam pembicaraan ini, namun hambatannya tetap ada dari pihak Rusia.
Untuk mengatasi rintangan ini, Macron mengatakan, pembicaraan ihwal pembaharuan rute kereta api yang menghubungkan Odesa ke Danube di Rumania, bisa dijadikan alternatif.
Macron baru saja mengadakan diskusi dengan mitranya dari Ukraina, Jerman, Italia, dan Rumania di Kyiv pada Kamis, 16 Juni 2022. Saat pertemuan itu, Macron mengatakan kepada penyiar TF1 bahwa para pemimpin mempertimbangkan opsi ini.
Sebuah sumber diplomatik mengatakan, bahwa inisiatif tersebut diharapkan bisa memindahkan gandum ke pelabuhan Laut Hitam Constanta. Kemudian, gandum dapat diekspor dengan kapal yang lebih besar. Macron mengatakan Paris akan mengirim para ahli untuk membantu Bucharest karena meningkatkan investasi untuk skema tersebut.
Rusia menyangkal pihaknya sebagai biang kerok krisis pangan dan menyalahkan Kyiv karena gagal mengeluarkan kapal gandum dari Odesa. Sebagai penengah, PBB sedang menjajaki kesepakatan untuk melanjutkan ekspor laut Ukraina dengan imbalan memfasilitasi ekspor makanan dan pupuk Rusia. Akan tetapi itu kembali membutuhkan lampu hijau Moskow.
REUTERS