Mengingat Kembali Tragedi Paiton yang Tewaskan 54 Siswa

  • 17 Juni 2022 16:50:04
  • Views: 10

Kehilangan juga dirasakan teman-teman korban, baik yang ikut maupun tidak dalam kegiatan tahunan itu. Mereka sedih, tak percaya musibah menimpa rekan-rekan mereka dari kelas dua jurusan akuntansi dan penjualan. Murid kelas itu kini tinggal sembilan orang.

Palupi dan Venda, siswa yang naik bus pertama, sama sekali tak membayangkan seluruh penumpang bus dua kembali ke Sleman tanpa nyawa. Keduanya baru mengetahui rekan-rekannya tewas setelah tiba di Sleman.

Pas datang, kok banyak reporter. Aku enggak sadar kalau ada kecelakaan, kata Palupi.

Lain kata Endang. Siswa yang juga selamat ini menuturkan, sebenarnya bus ketigalah yang bermasalah. Sering apes. Kaca bus yang pecahlah. Tersangkut kabel listriklah.

Pokoknya ada saja, kata Endang.

Bahkan, setelah menyeberangi Selat Bali, kaca bus pecah untuk kedua kalinya.

Duka juga menggelayuti Sri Hayati, istri Zubaidi--guru pendamping yang menjadi korban. Pada malam kejadian, Sri baru saja hendak tidur saat sorang kerabatnya datang dan memberitahu adanya kecelakaan dari tayangan sebuah televisi swasta.

Sri kemudian menyuruh anak keduanya Abid mencari tahu lebih jauh kecelakaan yang terjadi di Situbondo. Kecemasan Sri pun berubah tangis saat Abid membawa berita bahwa Zubaidi termasuk dalam daftar korban tewas.

Banyaknya jumlah korban meninggal memaksa pihak RSUD Situbondo untuk mengawetkan jenazah menggunakan balok es. Jenazah juga hanya ditempatkan di lorong, karena ruang mayat tidak terlalu besar.

Kebanyakan jenazah mengalami luka bakar serius. Ada bagian tubuhnya yang hilang dan beberapa sulit dikenali.


https://www.liputan6.com/news/read/4989101/mengingat-kembali-tragedi-paiton-yang-tewaskan-54-siswa

Sumber: https://www.liputan6.com/news/read/4989101/mengingat-kembali-tragedi-paiton-yang-tewaskan-54-siswa
Tokoh

Graph

Extracted

companies ADA,
places JAWA TIMUR,
cities Situbondo, Sleman,
cases kecelakaan, mayat,