Seperti serbuan ribuan ulat bulu di Situbondo, Jawa Timur hingga abrasi pantai di Minahasa Selatan yang merobohkan rumah penduduk hingga menghancurkan jembatan.
1. 2 Kantor Dinas Pemkab Situbondo Diserbu Ribuan Ulat Bulu
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Ribuan ulat bulu menyerbu Kantor Dinas Pariwisata (Dispar) dan Kantor Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kabupaten Situbondo, Jawa Timur. Akibatnya, aktivitas dua OPD yang berada di Jalan PB Sudirman, Kelurahan Patokan, Kecamatan Kota Situbondo itu mengalami gangguan.
Agar serangan ulat bulu tidak semakin meluas, petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Situbondo melakukan penyemprotan cairan disinfektan, Selasa, 14 Juni 2022.
Lutfi, salah satu staf Dispar Kabupaten Situbondo mengatakan, adanya ribuan ulat bulu muncul sejak tiga hari belakangan ini. Diduga kuat, ulat bulu itu muncul dari tanaman pohon yang lembab dan sebagian diterpa angin sehingga menimpa gedung perkantoran.
Selengkapnya, di sini
2. Harga Telur Meroket, Pengecer di Kabupaten Cirebon Memilih Berhenti Berjualan
Kenaikan harga telur yang terjadi sejak Lebaran membuat banyak pedagang telur eceran di Cirebon Jawa Barat, memilih untuk berhenti berjualan. Kondisi tersebut dampaknya sangat dirasakan oleh para distributor telur di Kabupaten Cirebon.
Mereka cukup kesulitan untuk menjual telurnya. M Syahri Romdhon, distributor telur di Desa Kejuden Kecamatan Depok, Kabupaten Cirebon Jawa Barat, merupakan salah satu yang terdampak.
Ia mengaku kesulitan menjual telurnya, karena permintaan telur dari para pedagang eceran menurun secara signifikan, imbas naiknya harga telur.
Selengkapnya, di sini
3. Warga Saksikan Jembatan dan Jalan di Pesisir Minahasa Selatan Ambrol Tersapu Abrasi
Jembatan dan Jalan Boulevard yang panjangnya sekitar 100 meter di Tepi Pantai Teluk Amurang, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara, ambrol terhisap abrasi pantai. Fenomena alamini terjadi siang hari bolong disaat cuaca cerah.
Pengamatan di lapangan, Kamis, 16 Juni 2022, puluhan rumah penduduk juga ikut terseret ke laut dalam musibah bencana tersebut.
Bagi saya kejadian ini merupakan fenomena alam. Cerita para tua-tua (orang tua), kejadian seperti ini pernah terjadi sekitar 50 tahun silam, kata Mauren Winerungan, warga setempat.
Selengkapnya, di sini
(MEL)