Jangan takut, ragu, untuk segera mengeksekusi kegiatan-kegiatan, program-program yang didukung anggaran, sepanjang dilakukan sesuai aturannya enggak usah ragu. Bila nanti ada penyidik-penyidik polri cari-cari kesalahan (pungli), laporkan nanti, kata Gatot dalam rapat koordinasi (rakor) dengan Pj Kepala Daerah di Kantor Kemendagri, Jakarta Pusat, Kamis, 16 Juni 2022.
Mantan Kapolda Metro Jaya itu mengatakan polri akan terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk mengantisipasi penyelewengan dana, khususnya untuk program kerja. Namun, polri terlebih dahulu memberikan peringatan sebelum melakukan penindakan bagi siapa saja yang terindikasi melakukan tindak pidana korupsi.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Dinas ini (misalnya) kelihatannya ada tindak pidana korupsi, jangan ditunggu-tunggu, dibiarkan, ditegakkan hukum. Enggak, sebelum itu (korupsi) terjadi ingatkan sampaikan ke Bupati, Pak Wali Kota, Pak Bupati, Ibu Bupati, Gubernur, ingatkan, tuturnya.
Baca: Lasmi Indaryani Bakal Dipanggil Lagi untuk Kasus Baru Budhi Sarwono
Gatot juga meminta Pj kepala daerah terus memberikan pendampingan agar tindak korupsi itu tidak terjadi. Menurutnya, peringatan hanya diberikan tiga kali. Setelah itu, dipastikan akan ditindak.
Gatot menyebut polri memiliki Satuan Tugas (Satgas) Saber Pungli yang bekerja melakukan penindakan atas tindak pidana korupsi. Satgas Saber Pungli itu bekerja sama dengan stakeholder terkait, terutama inspektorat di tingkat provinsi untuk meminimalisasi perilaku korupsi di tempat pelayanan-pelayanan publik.
Sampai hari ini masih terus bekerja. Bapak ibu bisa aktifkan Satgas ini, sehingga pelayanan-pelayanan publik kita bisa terlaksana dengan transparan, akuntabel, dan masyarakat akan jadi senang, tidak ada lagi pelayanan yang memakan waktu panjang, ungkap jenderal bintang tiga itu.
(AGA)
