Lestarikan Borobudur, IAAI: Bukan Harga Tiket, tapi Hitung Carrying Capacity

  • 16 Juni 2022 22:05:02
  • Views: 7

TEMPO.CO, JakartaKetua Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia (IAAI), Marsis Sutopo, menyatakan lebih peduli terhadap hitung-hitungan kapasitas maksimal pengunjung yang seharusnya ditetapkan di kawasan wisata Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, setiap harinya. Bukan soal harga tiketnya. 

“Kalau konteks harga tiket, kami tidak mau tahu hitung-hitungannya, katanya saat menjadi pembicara di webinar ‘Borobudur, Antara Pelestarian dan Pariwisata’, Selasa, 14 Juni 2022.  Marsis yang juga mantan Kepala Balai Konservasi Borobudur (BKB) itu menambahkan, Yang mau kami hitung adalah carrying capacity-nya. Berapa sih candi itu bisa muat pengunjung dalam waktu yang sama? 

Seperti diketahui, soal tiket naik Candi Borobudur sempat ramai diperbincangkan setelah Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan sempat menyebut angka Rp 750 ribu dan 100 dolar. Luhut mengatakan, penetapan harga tiket itu sudah berdasarkan studi mendalam. Dia mengutip tentang studi komprehensif dengan UNESCO.

Adapun Marsis mengatakan lebih melihat potensi ancaman kelestarian candi dibanding masalah harga tiket masuk.  Sebagai orang yang pernah mengurus konservasi Candi Borobudur, ia paham benar adanya potensi ancaman terhadap kelestarian di sana. “Persoalannya adalah justru kalau kemudian kita tidak mengantisipasi sejak awal, justru potensi yang sudah diwarning oleh UNESCO akan semakin bertambah, kata dia.

Masalah kapasitas pengunjung adalah hal pertama yang dipaparkannya. Menurutnya, kalau mau melestarikan Candi Borobudur untuk tetap menjadi obyek wisata, harus diperhatikan carrying capacity. “Karena kalau memanfaatkan Candi Borobudur over capacity, itu sama halnya, kita itu akan menghancurkannya, kata Marsis. 

Pemerintah akhirnya telah memutuskan batal mengenakan tiket khusus kepada wisatawan untuk bisa menaiki Candi Borobudur. Pembatalan disebutkan berdasarkan arahan Presiden Joko Widodo dalam Rapat Terbatas tentang Pariwisata di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa 14 Juni 2022. Sebagai gantinya, hanya akan disediakan kuota 1.200 wisatawan per hari, atau 120 per jam, yang mendaftar daring.

Mereka yang bisa menaiki Candi Borobudur juga harus didampingi pemandu wisata yang sudah terdaftar, serta mengenakan alas kaki yang sudah disediakan.

Baca juga:
Rencana Tiket Naik Borobudur Batal, Arkeolog Dukung Pembatasan Jalan Terus


https://tekno.tempo.co/read/1602734/lestarikan-borobudur-iaaibukan-harga-tiket-tapi-hitung-carrying-capacity

Sumber: https://tekno.tempo.co/read/1602734/lestarikan-borobudur-iaaibukan-harga-tiket-tapi-hitung-carrying-capacity
Tokoh





Graph

Extracted

persons joko widodo, Luhut Binsar Panjaitan,
fasums Borobudur,
nations Indonesia,
places DKI Jakarta, JAWA TENGAH,
cities Magelang,