Menurut laporan yang diterima Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), kondisi tersebut juga melanda permukiman yang ada di sekitar tambak.
Berdasarkan laporan visual di lapangan, terlihat tambak ikan bandeng milik warga terendam hingga pembatas antar-tambak rata dengan air. Warga melakukan peninggian batas tambak untuk membentuk kembali petak tambak yang sebelumnya terendam, kata Pelaksana tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dalam keterangan tertulis, Kamis, 16 Juni 2022.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Baca: Hampir Seluruh Wilayah Pesisir di NTT Dilanda Rob
Abdul mengatakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bima melaporkan banjir tersebut melanda empat kecamatan, yakni Kecamatan Palibelo, Woha, Bolo, dan Kecamatan Langgudu. Sementara dilaporkan tidak ada warga mengungsi akibat banjir tersebut.
Tim reaksi cepat dari BPBD setempat telah menyiapkan peralatan dan perlengkapan evakuasi tanggap darurat apabila diperlukan.
BNPB mengimbau masyarakat di sepanjang pesisir pantai untuk selalu waspada dan siaga akan adanya potensi gelombang tinggi yang dapat menimbulkan bahaya lanjutan seperti banjir rob.
Berdasarkan pantauan BMKG dari data water level dan prediksi pasang surut. Banjir pesisir (rob) berpotensi terjadi di 20 wilayah pesisir di Indonesia mulai 11-23 Juni.
Bersamaan dengan itu adanya fenomena super full moon, yaitu fase bulan purnama yang mempengaruhi terjadinya peningkatan ketinggian pasang air laut. Upaya-upaya darurat seperti peninggian dan penguatan tanggul tambak perlu dilaksanakan.
Upaya pengamanan komoditas budi daya di tambak, seperti penambahan jaring yang diikat di sepanjang tanggul tambak dan upaya lain bisa dilakukan dengan berkoordinasi dengan dinas terkait setempat, jelas Abdul.
(DEN)