Agar PMK Tak Semakin Meluas, Pemerintah Mulai Vaksinasi Hewan Ternak

  • 16 Juni 2022 15:15:38
  • Views: 9

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Vaksinasi PMK terhadap hewan ternak mulai dilakukan sejak kemarin. Saat ini 10 ribu dosis vaksin PMK sudah tiba di tanah air.

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Nasrullah mengatakan, vaksinasi ini diharapkan bisa menghentikan laju penularan PMK terutama di sentra peternakan sapi perah dan wilayah sumber bibit ternak

Vaksinasi massal nasional PMK dilakukan pertama kali di Dusun Tanjunganom, Desa Tanjungsari, Kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo disusul Dusun Banjar Anyar, Desa Pertapaan Maduretno Kecamatan Taman.

Nasrullah mengatakan, vaksinasi massal jadi salah satu tindakan yang dilakukan permanen dan upaya serius pemerintah dalam rangka pencegahan dan pengendalian PMK melalui pengebalan hewan yang rentan PMK.

“Vaksin tahap pertama ini akan kita prioritaskan untuk ternak yang sehat dan berada di zona merah dan kuning, karena jumlah vaksin kita saat ini masih terbatas, maka hanya ternak terpilih yang akan divaksin, kata Nasrullah.

Dalam mengantisipasi kebutuhan hewan kurban dalam menghadapi Idul Adha yang akan datang, bahwa pihaknya telah menyiapkan lebih kurang 1,7 juta hewan ternak dari daerah zona hijau atau yang tidak tertular PMK.

Nasrullah mengatakan pada tahap pertama pemerintah akan mengadakan vaksin sebanyak 800 ribu dosis dan direncanakan tahap berikutnya sebanyak 2,2 juta dosis.

Pada tanggal 12 Juni 2022 lalu telah tiba sebagian vaksin tahap pertama sebanyak 10.000 dosis. Vaksin tersebut akan didistribusikan ke Koperasi Unit Desa (KUD) sapi perah di Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat, serta empat Unit Pelayanan Teknis (UPT) Pembibitan yaitu Balai Besar Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak Baturaden, Balai Embrio Transfer Cipelang, Balai Inseminasi Buatan Lembang, dan Balai Inseminasi Buatan Singosari.

“Distribusi dan pelaksanaan vaksin tahap selanjutnya, selain mempertimbangkan prioritas komoditas, wilayah rentan PMK dan tujuan pengembangan ternak, juga akan memperhatikan pertimbangan teknis lainnya, seperti ketersediaan vaksin, vaksinator, manajemen rantai dingin vaksin, kata Nasrullah.

Nasrullah menyampaikan akan dilakukan penandaan sekaligus pendataan melalui eartag dengan QR Code untuk efektivitas pelaksanaan vaksin.

Pasca vaksinasi, sangat penting untuk dilakukan penandaan pada sapi dan dilakukan pendataan ke dalam sistem pendataan ternak. Setelah dilakukan pendataan dan vaksinasi, maka QR Code yang terdapat di eartag akan dapat di scan melalui Mobile Apps berbasis android, katanya.

Riwayat vaksinasi tersebut akan ditampilkan dalam bentuk kartu vaksin yang berisi nomor identifikasi ternak, jenis/rumpun ternak, jenis kelamin, jenis vaksin, riwayat vaksinasi, hingga lokasi dan tanggal vaksinasi.

Kami telah menyiapkan untuk penandaan ternak pasca vaksinasi di provinsi Jawa Timur sebanyak 233.300 buah yang dilengkapi dengan Secured QR Code, kata Nasrullah. (*)

**) Dapatkan update informasi pilihan setiap hari dari TIMES Indonesia dengan bergabung di Grup Telegram TI Update. Caranya, klik link ini dan join. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi Telegram di HP.


https://www.timesindonesia.co.id/read/news/414229/agar-pmk-tak-semakin-meluas-pemerintah-mulai-vaksinasi-hewan-ternak

Sumber: https://www.timesindonesia.co.id/read/news/414229/agar-pmk-tak-semakin-meluas-pemerintah-mulai-vaksinasi-hewan-ternak
Tokoh



Graph