Abrasi yang terjadi di daerah pesisir Minahasa Selatan pada Rabu, 15 Juni 2022, menyebabkan kerusakan 31 rumah, satu jembatan, lima penginapan, dan satu kafe.
Pelaksana Tugas Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sudah mengaktifkan Posko Tanggap Darurat untuk membantu warga yang harus mengungsi karena rumah mereka rusak atau roboh akibat abrasi pesisir.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Baca juga: Abrasi Pantai Amurang-Minahasa Selatan Robohkan 15 Rumah dan Jembatan
BPBD Kabupaten Minahasa Selatan bersama pemerintah setempat telah mengaktifkan Posko Tanggap Darurat. Sebanyak dua posko sudah dibentuk untuk memberikan upaya percepatan penanganan terhadap warga yang mengungsi, katanya, Kamis, 16 Juni 2022.
Posko tanggap darurat sudah didirikan di Kantor Kelurahan Lewet dan Kantor Kelurahan Uwuran Dua, yang dijadikan sebagai tempat pengungsian warga.
BPBD mengoperasikan dapur umum di kedua posko tersebut untuk membantu memenuhi kebutuhan pangan warga yang mengungsi.
Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan sudah menetapkan status tanggap darurat selama 14 hari sejak Rabu, 14 Juni 2022, untuk mendukung percepatan penanganan dampak abrasi di daerah pesisir.
(MEL)