6 Fakta Tebet Eco Park Ditutup Sementara, Revitalisasi Jadi Alasan Utama

  • 16 Juni 2022 13:47:37
  • Views: 12

Suara.com - Taman rekreasi buatan Tebet Eco park yang telah resmi dibuka untuk umum oleh Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan pada April 2022 lalu kini resmi mengumumkan akan adanya penutupan taman ini hingga akhir Juni 2022 mendatang.

Melalui akun instagram resmi @tebetecopark, pihak pengelola taman ini mengumumkan akan adanya pemeliharaan taman dan perbaikan fasilitas.

Terima kasih Teman untuk antusiasme selama dua bulan ini. Untuk kenyamanan bersama, Tebet Eco Park akan ditutup hingga akhir Juni. Eits, tapi jangan berkecil hati. Kami akan kembali. Nantikan pada pemberitahuan selanjutnya ya, sampai jumpa! tulis pengelola.

Simak inilah 6 fakta penutupan taman Tebet Ecopark selengkapnya.

Baca Juga: Pemprov DKI Tutup Sementara Tebet Eco Park, Wagub Riza: Kita Atur PKL dan Tempat Parkirnya

1. Laporan adanya parkir liar dan pedagang kaki lima

Sebelum adanya pengumuman resmi dari Taman Tebet Ecopark, taman ini sempat dikeluhkan oleh masyarakat sekitar yang terganggu karena adanya parkir liar dan kegiatan pedagang kaki lima yang berjualan disekitaran taman.

Hal ini bukan hanya mengganggu pengguna jalan, namun juga banyaknya sampah yang berserakan serta tata taman yang terlihat tidak rapih.

2. Disindir anggota DPRD DKI

Pembangunan Tebet Ecopark serta penutupannya yang lumayan cepat setelah pembukaan dinilai oleh anggota DPRD DKI Jakarta, Gembong Warsono sebagai bentuk dari kajian yang tidak penuh perhitungan. Ia juga menilai bahwa taman ini tidak memiliki fungsi khusus yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat selain hanya sebagai tempat rekreasi.

Baca Juga: Tebet Eco Park Ditutup Sementara, Fraksi PDIP: Membangun Tanpa Konsep, Senangnya Bikin Doang

3. Letak taman jadi masalah

Tak hanya itu, Gembong juga menilai bahwa lokasi taman tersebut yang berada di tengah pemukiman warga malah mengganggu aktivitas warga sekitar yang seharusnya merupakan daerah khusus dan tidak bisa dikunjungi oleh sembarangan orang demi mempertahankan kenyamanan masyarakat.

4. Disebut proyek kejar-kejaran

Proyek Tebet Ecopark yang telah ada sejak akhir tahun 2021 dan diresmikan untuk umum sejak 2 bulan yang lalu ini juga menjadi perhatian banyak pihak, termasuk pejabat setempat. Tak ayal, Gembong juga mengungkap bahwa perencanaan pembangunan taman ini seolah hanya sekadar proyek yang dikejar untuk selesai tanpa kajian yang kuat.

5. Dianggap mengganggu arus lalu lintas

Selain mengganggu aktivitas warga sekitar, membludaknya jumlah pengunjung taman ini juga menyebabkan arus lalu lintas yang padat bahkan menimbulkan macet. Parkir liar yang tidak dikelola dengan baik menyebabkan banyak warga yang mengeluhkan adanya taman di tengah pemukiman ini.

6. Pengunjung disarankan rekreasi di taman lain

Seiring dengan penutupan taman Tebet Ecopark ini, pemerintah DKI Jakarta juga menghimbau masyarakat untuk menikmati rekreasi di taman buatan lainnya yang tersebar di seluruh Jakarta dan menunggu informasi selanjutnya dari pihak Pemprov DKI Jakarta terkait revitalisasi taman.

Kontributor : Dea Nabila


https://www.suara.com/news/2022/06/16/133512/6-fakta-tebet-eco-park-ditutup-sementara-revitalisasi-jadi-alasan-utama

Sumber: https://www.suara.com/news/2022/06/16/133512/6-fakta-tebet-eco-park-ditutup-sementara-revitalisasi-jadi-alasan-utama
Tokoh





Graph

Extracted

persons Anies Baswedan, Gembong Warsono,
companies ADA, Instagram,
ministries DPRD, Fraksi PDIP, Pemprov DKI Jakarta,
parties PDIP,
products PKL,
places DKI Jakarta,
cities Tebet,
musicclubs APRIL,