Varian Baru Omicron: Pacuan BA.4 dan BA.5, Mana Lebih Cepat?

  • 16 Juni 2022 11:03:52
  • Views: 11

TEMPO.CO, Jakarta - Robert Koch Institute di Jerman melaporkan tepat sepekan lalu kalau Covid-19 subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 telah berkembang cepat di negara itu, lebih cepat daripada seluruh varian Covid-19 yang lain. Khusus varian baru Omicron BA.5, saat itu, sudah terhitung 10 persen dari total kasus baru Covid-19, atau berlipat ganda dalam seminggu.

Omicron BA.5 telah lebih dulu menyita perhatian di Afrika Selatan pada awal Mei lalu. Gelombang yang terjadi relatif kecil dan pada bulan ini telah menurun kembali di negara itu. Meski begitu, di Portugal, Omicron BA.5 sudah terhitung bertanggung jawab untuk 80 persen kasus baru Covid-19 di sana.

Subvarian ini lebih menular daripada 'kakak-kakaknya', termasuk Omicron BA.2 yang siluman atau tak terdeteksi di pemeriksaan PCR. Selain membuat antibodi lebih kesulitan untuk bisa mengidentifikasinya, BA.5 juga lebih mudah ditularkan daripada subvarian Omicron lainnya.

Tapi, juga, seperti halnya subvarian Omicron lainnya, infeksi BA.5 lebih lunak dibandingkan varian Covid-19 lainnya seperti Delta. Tidak seorang pun terlindung dari Omicron BA.5, tapi juga lebih sedikit angka rawat inap maupun kematian karenanya. Menurut para pakar, ini karena jutaan orang telah menerima vaksinasi atau memiliki antibodi, membuat kekebalan komunal lebih tinggi daripada di awal pandemi Covid-19 lebih dari dua tahun lalu.

Itu senada dengan yang disampaikan epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman yang mengingatkan bahwa varian Omicron bukan lebih ringan. Hal yang membuat terkesan ringan, menurutnya, adalah imunitas yang sudah terbentuk.

“Kalau ini menimpa ketika varian Delta datang, kematian akan jauh lebih besar karena yang sekarang menular lebih mudah dan cepat. Kita beruntung karena datang setelah gelombang Delta, kata Dicky tentang Omicron BA.4 dan BA.5.

Itu sebabnya rekomendasi seluruh pakar juga senada agar lansia dan mereka yang berada dalam kelompok yang lebih berisiko untuk memastikan mendapatkan vaksin booster untuk perlindungan tambahan.

Persamaan-perbedaan Omicron BA.4 dan BA.5

Omicron BA.4 dan BA.5 kerap dibahas bersama karena mutasi-mutasi pada gen di bagian protein paku keduanya identik, meski mereka bisa berbeda dalam mutasi gen di lokasi lainnya. Protein paku penting karena bagian ini yang digunakan virus untuk menginfeksi sel manusia, dan karenanya menentukan seberapa mudah virus itu bisa ditularkan. Protein paku pula yang jadi bagian dari virus yang digunakan dalam produksi kebanyakan vaksin Covid-19.

Baik Omicron BA.4 maupun Omicron BA.5 membawa sebuah mutasi gen yang dinamakan L452R, yang juga pernah dideteksi ada pada varian Delta. Mutasi gen itu yang diduga membuat dua subvarian Omicron ini lebih menular dengan mutasi gen itu menambah kemampuan virus menempel ke sel manusia. Mutasi gen itu mungkin menolong memberi separuh peran untuk kemampuan menghindari penghancuran oleh sel-sel imun dalam tubuh.

Mereka juga memiliki perubahan genetik yang disebut mutasi F486V, dekat lokasi potein paku mereka terikat ke sel manusia. Ini yang diduga memberi separuh peran sisanya dalam menghindari respons imun tubuh.

Tidak seperti Omicron subvarian BA.2 yang siluman, kebanyakan hasil genome sequencing BA.4 dan BA.5 berisi pula perubahan genetik yang mempengaruhi hasil bacaan tes PCR, menuntun kepada fenomena yang disebut S Gene Target Failure (SGTF). Ini menyediakan cara pelacakan infeksi virusnya yang lebih cepat di negara-negara di mana BA.2 pernah dominan.

Situasi terkini di Indonesia

Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan, jumlah kasus baru Covid-19 di Indonesia terus menanjak beberapa hari belakangan. Sepanjang Rabu, 15 Juni 2022, jumlahnya sudah tembus seribu kasus, tepatnya 1.242 kasus. Angka itu naik dari 930 kasus pada Selasa, dan masih sekitar separuhnya pada Sabtu dan Minggu, 11-12 Juni 2022.

Saat itu, Satgas Penanganan Covid-19 masih menyatakan kalau penambahan kasus baru Covid-19 di Tanah Air lebih rendah jika dibandingkan sejumlah negara tetangga. Malaysia disebutnya mencatat 1.709 kasus pada hari yang sama. Thailand 2.474 kasus, Singapura 3.128 kasus, India 8.582 kasus, dan Australia 16.393 kasus.

Per Selasa 14 Juni 2022, dari 20 kasus Covid-19 subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 yang telah terdeteksi di Indonesia, sebanyak 18 di antaranya juga dipastikan berasal dari infeksi Omicron BA.5.

Baca juga:
Satgas Bilang Perlu 2 Minggu Pastikan Varian Baru Omicron Penyebab Kenaikan Covid-19 di Indonesia, Epidemiolog Jawab: Keburu Makin Kompleks


https://tekno.tempo.co/read/1602474/varian-baru-omicron-pacuan-ba-4-dan-ba-5-mana-lebih-cepat

Sumber: https://tekno.tempo.co/read/1602474/varian-baru-omicron-pacuan-ba-4-dan-ba-5-mana-lebih-cepat
Tokoh



Graph