Transjakarta Revitalisasi 46 Halte, Shuttle Bus Jadi Solusi Kepadatan Penumpang

  • 16 Juni 2022 09:03:42
  • Views: 16

TEMPO.CO, Jakarta - PT Transportasi Jakarta atau Transjakarta sedang merevitalisasi 46 halte bus. Revitalisasi ini terdiri dari pengubahan 4 halte ikonik, 4 halte terintegrasi, dan sisanya halte biasa. Untuk mengatasi kepadatan penumpang yang terjadi, Badan Usaha Milik Daerah DKI itu memiliki solusi dengan menyediakan shuttle bus.

Jadi untuk pelanggan Transjakarta sudah kami siapkan shuttle bus setiap tempat yang sedang revitalisasi di sebelah kiri ada shuttle bus, ujar Direktur Utama PT Transjakarta M. Yana Aditya di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, pada Rabu, 15 Juni 2022.

Soal perkembangan revitalisasi, Yana masih belum bisa menjelaskan. Namun, dia mengatakan bahwa setiap bulan ada evaluasi. Tunggu saja setiap bulan aman dulu yang selesai, kata dia. Sementara untuk kemacetan di area sekitar halte yang sedang direvitalisasi, kata Yana, harus ditanyakan ke Dinas Perhubungan lebih dulu.

Anggaran revitalisasi Rp 600 miliar

Sebelumnya, Yana menjelaskan bahwa pihaknya membutuhkan anggaran sekitar Rp 600 miliar untuk revitalisasi 46 halte Transjakarta itu. Anggarannya sudah ada kurang lebih total sekitar Rp 600 miliar. Ini untuk semua yang 46 halte, kata dia di Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Selasa, 15 Maret 2022.

Dana revitalisasi halte bersumber dari kas PT Transjakarta. Menurut Yana, pihaknya telah mempersiapkan rancangan revitalisasi 46 halte. Halte yang telah ada bakal diperbarui agar tampak lebih bagus. Tak hanya itu, halte juga diperlebar menyerupai desain Halte Harmoni, Jakarta Pusat.

Tujuannya agar mengurai penumpang menumpuk akibat menunggu bus tiba. Kami harapkan mungkin sebelum triwulan ketiga sudah selesai separuhnya, baru kami lanjutkan lagi, ujar dia. BUMD DKI itu juga berencana membangun halte bus di kawasan Sudirman-Thamrin, Jakarta Pusat yang terintegrasi dengan stasiun MRT. Yana memperkirakan pembangunan halte dimulai April 2022.

Alasan halte Transjakarta direvitalisasi

Direktur Teknik dan Digital PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) Mohamad Indrayana menyampaikan empat alasan penentuan 46 halte bus yang lebih dulu direvitalisasi. Parameter pertama soal membeludaknya kapasitas penumpang. Halte-halte yang memang sudah tidak (bisa) menampung lagi pelanggan, itu yang nomor satu kami dulukan, kata dia di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Rabu malam, 13 April 2022 lalu.

Kedua adalah usia halte sudah tua. Menurut Indrayana, ada bangunan halte yang usianya di atas 10 tahun dan dapat membahayakan keamanan penumpang. Ketiga, memprioritaskan halte bus yang terintegrasi dengan moda transportasi lain, seperti stasiun MRT Jakarta, LRT Jakarta, dan KRL Jabodetabek.

Karena pemerintah DKI Jakarta fokus mengajak warga naik transportasi publik dan mudah berpindah moda. Dalam revitalisasi tahap awal ini terdapat empat halte integrasi, yaitu Halte Cikoko Stasiun Cawang, Halte Stasiun Jatinegara 2, Halte Kebon Pala, dan Halte Juanda.

Keempat halte yang berlokasi di pusat keramaian kota, baik pasar, terminal, atau sekolah. Indrayana menyebut, sebenarnya pemerintah DKI menugaskan untuk merevitalisasi seluruh halte Transjakarta. Akan tetapi, prioritas halte yang direvitalisasi mengacu pada kebutuhan. Jadi ada halte yang memang sudah membeludak pelanggannya. Ini harus kami akomodir dari sekarang, ujar dia.

Baca juga: Bus Transjakarta Blok M-Kota Terjebak di Jalan Sempit, Ini Penjelasannya


https://metro.tempo.co/read/1602441/transjakarta-revitalisasi-46-halte-shuttle-bus-jadi-solusi-kepadatan-penumpang

Sumber: https://metro.tempo.co/read/1602441/transjakarta-revitalisasi-46-halte-shuttle-bus-jadi-solusi-kepadatan-penumpang
Tokoh









Graph

Extracted

persons Kai, Muhammad, Sudirman, Thamrin,
companies ADA, Dana,
ministries DPRD,
bumns BUMD, TransJakarta,
fasums Borobudur, Bundaran HI,
products KRL, MRT,
places DKI Jakarta,
cities Cawang, Cikoko, Jabodetabek, Jatinegara, Kebon Pala,
cases Kemacetan,
musicclubs APRIL,