(Sektor halal terhadap PDB) dengan harapan bisa mencapai 30 persen dalam waktu lima tahun ke depan, ujar Ma'ruf saat membuka Kongres Halal Internasional, di Pangkalan Baru, Bangka Belitung, Selasa, 14 Juni 2022.
Ma'ruf menjelaskan saat ini pemerintah melalui Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) telah membuat program yang mempercepat Indonesia menjadi pusat halal dunia. Salah satu upayanya, mendorong percepatan di daerah melalui Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS) yang telah dibentuk di beberapa daerah.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Ini saya kira mungkin Sumatra Barat sudah, Riau sedang, Jawa Barat, Jawa Timur, mungkin juga Kepulauan Bangka Belitung, karena sudah jadi provinsi halal, terang Wapres.
Baca: Bertemu Menlu Bosnia Herzegovina, Wapres Dorong Kerja Sama Industri Diperkuat
Selain itu, Ma'ruf telah menginstruksikan Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama untuk mengejar target 10 juta sertifikasi halal bagi pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM). Ia menegaskan kewajiban sertifikasi halal akan memberikan nilai tambah dalam rantai pasok halal.
Sehingga meningkatkan daya saing ekspor produk Indonesia, utamanya ke negara-negara Organisasi Kerjasama Islam (OKI), ujar dia.
Mantan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu menerangkan pemberian sertifikasi halal untuk melindungi umat muslim dari makanan dan minuman yang tidak halal. Namun, saat ini, sertifikasi tidak hanya mampu memberikan perlindungan.
Tapi juga dalam rangka memperkuat ekonomi nasional kita agar produk-produk halal kita bisa kita ekspor ke berbagai negara di dunia, utamanya ke negara-negara OKI, harap Wapres.
(AGA)