Jakarta, IDN Times – Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, dikabarkan akan berkunjung ke kawasan Timur Tengah pada 13 hingga 16 Juli mendatang. Rencana itu diumumkan Gedung Putih, Selasa (14/6/2022).
Menurut seorang pejabat senior, perjalanan itu akan mencakup kunjungan ke Kota Jeddah, Arab Saudi, di mana Biden akan berpartisipasi dalam pertemuan puncak Gulf Cooperation Council (GCC).
Dalam pertemuan itu, Biden akan menemui pemimpin Saudi, Kuwait, Oman, Bahrain, dan Qatar, ditambah Irak, Yordania, dan Mesir. Ia juga dikabarkan akan mengunjungi Israel dan Tepi Barat.
Baca Juga: Arab Saudi Cabut Aturan Pakai Masker
1. Akan perkuat hubungan bersama Arab Saudi
Bendera Amerika Serikat dan Arab Saudi (Havanatimes.org)Mengutip The Jerusalem Post, dalam kunjungannya ke Arab Saudi, Biden akan menguraikan agenda terkait keterlibatan AS di kawasan vital tersebut.
Ia berkomitmen bahwa AS secara penuh akan mendukung pertahanan teritorial mitranya itu dari ancaman Iran atau negara lain, dengan cara yang terintegrasi dan inovatif.
“Presiden akan membahas beberapa inisiatif yang cukup inovatif yang telah kami lakukan di CENTCOM, di Laut Merah, dan beberapa gugus tugas angkatan laut yang unik, yang akan kami diskusikan di sisi keamanan, tetapi juga integrasi ekonomi, kata pejabat AS yang tidak disebut namanya.
Pejabat itu juga berharap Presiden dapat bertemu dengan putra mahkota Saudi. Menurutnya, Saudi adalah mitra yang cukup strategis selama ini.
“Sementara kami mengkalibrasi ulang hubungan, kami tidak berusaha untuk memutuskan hubungan karena Arab Saudi telah menjadi mitra strategis AS selama delapan dekade, katanya.
Sebelumnya, Biden dalam kampanyenya pada 2020 berniat mengucilkan Saudi karena pelanggaran hak asasi manusianya. Bahkan dalam beberapa pekan terakhir, kelompok HAM mendesak Biden agar membatalkan kunjungannya itu, dilansir USA Today.
Baca Juga: Israel dan India Akan Lanjutkan Pembicaraan Perdagangan Bebas
2. Biden juga akan mengunjungi Israel
Ilustrasi bendera Israel (Unsplash.com/Levi Meir Clancy)Biden juga dikabarkan akan bekunjung ke Israel. Dalam kunjungannya, ia akan bertemu dengan Perdana Menteri (PM) Naftali Bennett untuk membahas keamanan, kemakmuran, dan integrasi Israel yang lebih luas di kawasan.
Selain itu, ia juga dikabarkan akan mengunjungi Tepi Barat untuk bertemu Otoritas Palestina dan menegaskan dukungannya atas solusi bagi kedua negara.
Seorang pejabat administrasi AS yang tidak disebut namanya juga mengungkap, Biden sepakat dengan kongres untuk mengalokasikan 1 milliar dollar AS untuk mengisi kembali sistem pertahanan rudal Iron Dome usai konflik Gaza.
“Ia kemungkinan akan mengunjungi area di mana sistem pertahanan ini digunakan, serta membahas inovasi baru antara negara kita yang menggunakan teknologi laser untuk mengalahkan rudal dan ancaman udara lainnya, ungkap pejabat itu.
Baca Juga: Demi Hadapi Rusia, Ukraina Mau Beli Iron Dome dari Israel
3. Akan mencari dukungan negara lain untuk normalisasi hubungan dengan Israel
Kunjungan Perdana Menteri Israel, Naftali Bennett, ke Bahrain pada Senin (14/2/2022). (twitter.com/Naftali Bennett) Kunjungannya tersebut juga akan berfokus pada peningkatan integrasi Israel ke kawasan melalui Kesepakatan Abraham dengan UEA, Maroko dan Bahrain, melalui pendalaman hubungan antara Israel dan Yordania serta Mesir.
Dalam kesempatan itu pula, presiden AS akan mengadakan pertemuan dengan kelompok I2U2 yang terdiri dari Israel, India, United State (AS), dan Uni Emirat Arab.
“Kami menganggap inisiatif ini sebagai pusat dari strategi kami untuk memberdayakan mitra dan mendorong mereka untuk bekerja sama lebih erat, yang akan mengarah pada kawasan yang lebih stabil dan juga kemakmuran keamanan Israel dalam jangka panjang, kata seorang pejabat.
Presiden akan mengadakan pertemuan puncak virtual dengan para kepala negara I2U2 untuk diskusi tentang krisis ketahanan pangan dan bidang kerja sama lainnya di seluruh belahan bumi di mana AS dan Israel berfungsi sebagai pusat inovasi penting.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
