Sosialisasi Pelebaran Jalan Daendels Manyar Diwarnai Walk Out

  • 14 Juni 2022 21:21:26
  • Views: 17

Gresik (beritajatim.com)- Sosialisasi Pelebaran jalan nasional di Kantor Kecamatan Manyar diwarnai aksi walk out oleh sebagian warga. Aksi tersebut dilakukan karena warga sedikit kecewa dengan relokasi yang ditetapkan oleh pemerintah daerah.

google.com, pub-9591068673925608, DIRECT, f08c47fec0942fa0

Kendati diwarnai aksi walk out, namun warga masih ada yang bertahan mendengarkan sosialisasi yang dilakukan oleh Bupati Fandi Akhmad Yani (Gus Yani). Selain bupati, hadir juga pejabat pembuat komitmen (PPK) Balai Besar Pemeliharaan Jalan Nasional (BBPJN) VIII, Sentot Wijayanto serta musyawarah pimpinan kecamatan (Muspika) Manyar.

Semula sosialisasi berjalan lancar, namun saat ada salah satu warga yang melontarkan pertanyaan tidak sepaham dengan bupati. Sehingga, berimbas pada warga lainnya yang hadir. Sehingga, pertanyaan yang diajukan warga dianggap tidak setuju adanya relokasi terhadap pedagang kali lima (PKL).

“Prinsip saya kami setuju dengan pelebaran jalan tapi untuk relokasi PKL tolong dipikirkan atau ditinjau lagi, ujar Abdullah Syafi’i salah satu warga kompleks Manyar, Selasa (14/06/2022).

Akibat usulannya tidak diterima, Abdullah Syafi’i malah mengajak warga lain untuk walk out. Kejadian tersebut, oleh Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani dianggap hal yang biasa terkait pro dan kontra imbas adanya pelebaran jalan.

Warga yang masih bertahan tetap melanjutkan mengikuti sosialisasi hingga selesai. Bahkan, bupati berjanji relokasi PKL tidak dikenai biaya alias gratis.

“Tidak ada pungutan biaya bagi PKL yang terkena relokasi. Ini harus dilakukan karena berdasarkan Perpres nomor 80 tahun 2019 tentang Proyek Strategi Nasional. Jalan Manyar Gresik termasuk kawasan ekonomi khusus atau KEK, kata Gus Yani.

Mantan Ketua DPRD Gresik itu menambahkan, terkait dengan ini pemerintah daerah juga menganggarkan Rp 7 miliar untuk mendukung percepatan pelebaran jalan nasional yang diperuntukkan bagi PKL yang terkenal relokasi.

Sementara PPK BBPJN VIII Jawa Timur, Sentot Wijayanto menyatakan proyeksi anggaran yang dibutuhkan untuk pelebaran jalan menelan dana sekitar Rp 15 miliar. “Nantinya panjang pelebaran jalannya mencapai 3,7 kilometer dengan dibuat empat lajur dari semula dua lajur. Saat ini kami terkendala lahan karena itu dilakukan sosialisasi kepada masyarakat, ungkapnya.

Camat Manyar Zainul Arifin menjelaskan Kecamatan Manyar terdiri 23 desa, dengan jumlah penduduk 100 ribu jiwa lebih. Daerah ini juga sebagai pusat Industri sedang dan kecil ada 586.

“Manyar sebagai daerah penyangga membutuhkan kesiapan infrastruktur maupun SDM. Salah satu infrastruktur yang sangat singkron adalah pelebaran jalan. Pasalnya, setiap hari selalu macet. Hal ini yang harus dipikirkan bersama, pungkasnya. [dny/kun]


https://beritajatim.com/politik-pemerintahan/sosialisasi-pelebaran-jalan-daendels-manyar-diwarnai-walk-out/

Sumber: https://beritajatim.com/politik-pemerintahan/sosialisasi-pelebaran-jalan-daendels-manyar-diwarnai-walk-out/
Tokoh





Graph

Extracted

persons Arifin, Fandi Akhmad Yani,
companies ADA, Dana, Google,
ministries DPRD,
organizations PPK,
ngos SEPAHAM,
topics KEK,
products PKL,
places JAWA TIMUR,
cities Gresik,