RM.id  Rakyat Merdeka - Tebentuknya Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) membuat Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 diprediksi bakal diikuti oleh tiga poros pasangan Capres-Cawapres. Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menegaskan, pasangan Capres-Cawapres tidak ditentukan oleh elektabilitas yang unggul. Melainkan secara konstitusi, wajib lewat partai politik.

Realitas politik, setinggi apapun elektabilitasnya, kalau nggak punya tiket, tidak akan maju sebagai pasangan Capres-Cawapres, kata Peneliti Senior LSI Denny JA Ardian Sopa saat pemaparan hasil surveinya di Kantor LSI Denny JA, Rawamangun, Jakarta Timur, Selasa (14/6).

Dengan realitas politik itulah maka LSI Denny JA memprediksi, Pilpres 2024 kemungkinan bakal diikuti 3 pasangan Capres-Cawapres.

Tiga poros Pilpres 2024 pertama adalah poros PDIP dengan 128 kursi dan 22,6 persen suara nasional. PDIP Sendirian sudah lolos Parliamentary Threshold (PT). Kedua, Poros KIB yakni Golkar, PPP, dan PAN dengan 148 kursi atau 25,7 persen. Poros ketiga, gabungan partai sisa yakni Gerindra, Nasdem, PKB, Demokrat, PKS. Total 299 kursi dengan 52 persen.

PDIP dan KIB masih bisa menarik satu dua partai di poros ketiga, tutur Ardian.

Berita Terkait : Jagoan Mega Akan Melawan Jagoan Jokowi

Diterangkan Ardian, untuk poros pertama, tokoh utamanya adalah Puan Maharani. Yang menarik, Puan bisa jadi Capres-Cawapres. Untuk poros kedua, tokoh utamanya Airlangga Hartarto. Dia juga bisa jadi Capres-Cawapres. Sedangkan poros ketiga, tokoh utamanya Prabowo Subianto. Prabowo hanya mungkin jadi Capres.

Ini tiga tokoh utama. Ketiganya sudah memegang tiket, sebutnya.

Berdasarkan surveinya, ada dua kategori tokoh divisi satu dan divisi dua dalam Pilpres 2024. Lima tokoh divisi satu masuk dalam radar Capres. Kelima tokoh yang masuk tokoh divisi satu adalah Puan Maharani, Airlangga Hartarto, Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan. Yang menarik, di luar dua tokoh pemegang tiket, Ganjar dan Anies masuk tiga besar.

Pilpres 2024 akan didominasi oleh lima tokoh ini. Mereka adalah gabungan antara pemegang tiket partai dan tingginya elektabilitas, paparnya.

Catatan untuk Prabowo, elektabilitasnya kini baru mencapai 28,9 persen. Padahal pada Pilpres 2019, Prabowo meraih 44,5 persen. Prabowo saat ini memang tertinggi, tapi elektabilitasnya sudah jauh berkurang dari dukungan pada 2019.

Berita Terkait : Menuver Jokowi Disorot Netizen

Catatan untuk Ganjar Pranowo,  elektabilitasnya juga tinggi, 23,5 persen. Sayang, Ganjar tidak punya partai. Jabatannya kelar September 2023. Sedangkan jika jadi capres PDIP, Ganjar potensial menjadi Ketua Umum PDIP. Ini tentu dihindari oleh kader banteng.

Catatan untuk Anies Baswedan elektabilitasnya lumayan mencapai 14,6 persen. Namun, dia juga tidak punya partai. Oktober 2022, jabatan Gubernur DKI akan habis.

Catatan untuk Puan Maharani, elektabilitasnya hanya 2 persen. Puan memang tokoh utama, tapi elektabilitasnya belum menyakinkan. Sementara jika hanya sebagai Cawapres, PDIP memberi peluang emas kepada Gerindra untuk menang.

Catatan untuk Airlangga Hartarto, elektabilitasnya juga baru 4,5 persen. Meski pemain utama KIB, namun elektabilitasnya belum tembus 5 besar. Akan tetapi, Airlangga masih punya waktu untuk menggenjot elektabilitasnya.

Airlangga ini cawapres pemberi tiket Pilpres yang kuat. Puan maupun Airlangga punya 15 bulan tersisa. Masih bisa menambah elektabilitasnya. Keduanya punya partai dan punya jabatan publik, tandasnya.

Berita Terkait : KPU: Jokowi Ingin Pastikan, Pemilu 2024 Sesuai Jadwal Dan Tepat Waktu

Secara rinci, berdasarkan survei LSI Denny JA periode 24 Mei-Juni Juni 2022 tersebut, Prabowo memang berada di puncak dengan elektabilitas 28,9 persen. Disusul Ganjar Pranowo 23,5 persen, Anies Baswedan 14,6 persen, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) 6,1 persen, Sandiaga Uno 5,3 persen, Airlangga Hartarto 4,5 persen, Puan Maharani 2 persen, Tri Rismaharini 1,6 persen, Erick Thohir 1,5 persen, Moeldoko 0,1 persen, dan yang tidak memilih 11,9 persen.

Sementara tokoh kategori divisi dua yang masuk radar Cawapres 2024 adalah AHY dengan elektabilitas 6,1 persen. Disusul Sandiaga Uno 5,3 persen, Ridwan Kamil 3,6 persen, Muhaimin Iskandar 1,6 persen, Khofifah 1,5 persen, Erick Thohir 1,5 persen. Moeldoko, Budi Gunawan, Tito Karnavian, Sri Mulyani, Andika Perkasa, La Nyala Mattaliti dengan angka elektabilitas di bawah 1 persen.

Untuk diketahui, survei dilakukan oleh LSI Denny JA dengan metode multistage random sampling dengan jumlah responden sebanyak 1.200 orang dan margin of error kurang lebih 2,9 persen. Survei dilakukan dengan teknik wawancara tatap muka responden menggunakan kuesioner. ■