Angin kencang dengan potensi bisa mencapai di atas 20 knot atau lebih dari 35 km/jam berpeluang melanda Pulau Timor, Pulau Rote, Pulau Sabu, Pulau Alor, dan Pulau Sumba, kata Kepala Stasiun BMKG Stasiun El Tari Kupang Agung Sudiono Abadi di Kupang, Selasa, 14 Juni 2022.
Ia mengatakan hal itu berkaitan dengan peringatan dini potensi cuaca di wilayah NTT selama tiga hari, hingga 16 Juni 2022. Agung menjelaskan NTT yang sudah memasuki musim kemarau selalu identik atau kadang disertai dengan embusan angin yang lebih kencang.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Hal ini disebabkan karena posisi geografis wilayah NTT yang berada dekat Australia atau Bumi Belahan Selatan (BBS) yang banyak terbentuk daerah-daerah bertekanan udara tinggi. Wilayah NTT terutama di Pulau Timor, Rote, Sabu, dan Sumba akan lebih sering menerima tarikan masa udara dari BBS menuju Bumi Belahan Utara (BBU) tanpa hambatan.
Baca: Ini Strategi Pemkot Surabaya Hadapi Rob Dampak La Nina
Sehingga embusan angin yang lebih dingin dan kencang sering dirasakan oleh masyarakat yang tinggal di wilayah-wilayah tersebut, ucapnya.
Agung mengimbau masyarakat agar mewaspadai potensi dampak angin kencang seperti pohon tumbang hingga baliho roboh. Dampak lain dari angin kencang yang sifatnya kering dapat membuat semakin meluasnya area kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Para petani yang akan membuka atau membersihkan lahan perlu lebih waspada. Lahan yang akan dibersihkan dengan cara dibakar harus dikontrol untuk mencegah terjadinya karhutla.
Selain itu, perilaku masyarakat yang sering membuang puntung rokok secara sembarangan juga harus dihindari. Sebab, dapat memicu munculnya titik api yang tidak terkontrol dan menyebabkan kebakaran yang meluas.
(NUR)